Jakarta (ANTARA News) - Rapat paripurna DPR dengan agenda pengesahan RAPBNP 2010 di Gedung DPR Jakarta, Senin diwarnai aksi meninggalkan sidang (walk out) oleh dua fraksi karena perbedaan pandangan politik.
Dua fraksi yang meninggalkan rapat adalah Fraksi PDIP yang kemudian disusul oleh Fraksi Partai Hanura.
Sejak rapat dibuka oleh Wakil Ketua DPR Anis Matta, sejumlah anggota DPR mengajukan interupsi mempermasalahkan kehadiran Menkeu Sri Mulyani dalam rapat paripurna itu. Muncul pro dan kontra mengenai kehadiran Menkeu Sri Mulyani.
Interupsi antara lain dilontarkan oleh Erick Satria Wardana, Akbar Faisal, dan Faisal Ahmad (Hanura), Ruhut Sitompul (Demokrat), dan Bambang Wuryanto (PDIP).
Sebelum terjadi aksi walk out, sejumlah anggota sebenarnya sudah mengusulkan agar rapat diskors untuk membahas masalah itu.
Wakil Ketua DPR Anis Matta mengatakan bahwa kehadiran Menkeu Sri Mulyani ke rapat paripurna DPR adalah atas undangan DPR yang diputuskan dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR.
"DPR mengundang Menkeu Sri Mulyani lewat keputusan Bamus DPR," kata Anis.
Anggota DPR dari Fraksi PDIP Bambang Wuryanto mengatakan bahwa dalam pengambilan keputusan tingkat pertama di Badan Anggaran DPR, hasil pembahasan ditandatangani oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
"Ini berarti ada perbedaan pandangan, karena itu maka izinkan kami dari PDIP meninggalkan rapat paripurna ini," kata Bambang.
Sejumlah anggota DPR dari FPDIP kemudian meninggalkan ruangan rapat paripurna yang kemudian disusul aksi serupa oleh anggota dari Fraksi Hanura.
Merespon aksi walk out itu, pimpinan rapat paripurna DPR kemudian memutuskan rapat diskors (ditunda) dan dilakukan lobi.
(A039/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010