Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan menegaskan di era reformasi sekarang ini, bukan saatnya lagi santri atau siapapun minder atau tidak percaya diri dalam usaha meraih cita-cita.

Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan dalam rilisnya diterima di Jakarta, Sabtu, menjelaskan sebab, di zaman luar biasa ini nilai kebhinnekaan sangat dijunjung tinggi, hingga peluang menjadi apapun bahkan Presiden sekalipun terbuka lebar.

Yang diperlukan untuk meraih keinginan kata dia hanya seberapa besar dan kerasnya usaha, tentu dengan jalan yang baik, tidak bertentangan dengan hukum dan etika.

Baca juga: Dialog dengan santri, Syarief Hasan ingatkan tugas utama generasi muda

"Menurut saya, keadaan seperti itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Jika, kalian para santri merasa mampu serta memiliki karakter kuat, tahan banting jangan ragu-ragu raih mimpi kalian," katanya.

Hal itu disampaikan di hadapan ratusan santri Ponpes Al-Uzlah Cianjur, peserta acara 'Temu Tokoh Nasional bersama Wakil Ketua MPR Syarief Hasan'.

Hadir dalam acara yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat tersebut, Pimpinan Ponpes KH Aceng Yazid, Ketua Forum Komunikasi Orang Tua Murid Nanang Sutarja, Wakil Kepala Sekolah SMPIT Al-Uzlah Iden Mulyadi serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

Pimpinan MPR dari Partai Demokrat yang akrab disapa Syarief Hasan itu mengungkapkan bahwa tidak ada alasan minder menjadi santri, sebab pondok pesantren sangat baik sistem pembelajarannya.

Bahkan, belajar di ponpes mendapatkan nilai lebih karena selain mendalami ilmu agama, juga mendalami ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mantan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI itu mengingatkan Indonesia pernah memiliki Presiden dari kalangan santri yakni KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Indonesia juga pernah dipimpin seorang Presiden wanita yaitu Megawati Soekarnoputri.

"Jadi, santri atau bukan, pria atau wanita semuanya memiliki peluang besar menjadi Presiden," katanya.

Di sela-sela pembicaraan, dengan tujuan menguji wawasan para santri, Syarief Hasan menggelar kuis dadakan. Salah satu pertanyaannya adalah, siapa nama Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) pasangan Presiden AS terpilih Joe Biden.

Siti Zahra salah seorang santriwati kemudian berdiri, langsung menjawab Wakil Presiden AS terpilih itu adalah Kamala Harris. Syarief Hasan pun memberi respon dengan bertepuk tangan.

"Jawaban betul, mantap sekali," kata dia.

Syarief Hasan kemudian memberikan penjelasan bahwa Kamala Harris adalah wanita pertama keturunan Asia yang menjadi Wapres terpilih dalam sejarah negara adidaya tersebut.

"Saya kagum, wawasan santri bahkan sampai ke isu internasional. Pertahankan dan tingkatkan dengan menggali pengetahuan lainnya," katanya.

Syarief Hasan meminta para santri lainnya untuk selalu mempertajam wawasan dari berbagai sumber, bisa melalui media massa, buku-buku atau bertanya dan diskusi dengan para senior atau guru-guru.

"Jika itu terjadi, maka bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang, ketika saya bertemu seorang pemimpin daerah misalnya dan bertanya siapa anda, dijawab dengan bangga, saya adalah santri," ujarnya.

Baca juga: Wakil Ketua MPR nilai penertiban oleh TNI bentuk kehadiran negara
Baca juga: Ketua MPR dukung TNI-Polri terlibat aktif vaksinasi COVID-19

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020