Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong pengembangan desa maritim di Wakatobi untuk mengentaskan desa tertinggal di kabupaten tersebut.
"Kita dukung wisata maritim di Wakatobi, khususnya diving, sebagai potensi utama Wakatobi untuk terus berkembang," kata Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi melalui keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Menurut Budi Arie, Kabupaten Wakatobi memiliki potensi yang luar biasa. Oleh karena itu, Kemendes PDTT akan terus mendorong pengembangan wisata maritim di Wakatobi.
Baca juga: Digitalisasi desa wujudkan transformasi Indonesia maju
Baca juga: Pariwisata Wakatobi masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2020
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa pembangunan wisata maritim di Wakatobi juga harus dibarengi dengan peningkatan digitalisasi di desa-desa. Digitalisasi menjadi sebuah keharusan untuk memastikan desa-desa memiliki daya saing.
"Kalau mau menjadi kabupaten maritim, mampu bersaing, digitalisasi harus dan wajib direalisasikan di Wakatobi. Ke depan tidak bisa lagi mengelak dengan digitalisasi. Desa harus siap," ujarnya.
Sebelumnya, upaya yang dilakukan Kemendes PDTT untuk membangun desa di Wakatobi telah berhasil mengurangi desa yang sangat tertinggal di daerah itu. Tidak hanya yang sangat tertinggal, jumlah desa tertinggal di kabupaten itu juga turun cukup signifikan.
"Setidaknya desa sangat tertinggal sudah tidak ada. Desa tertinggal memang masih ada, tapi dalam tempo sesingkat-singkatnya kita upayakan agar bagaimana desa tertinggal tidak ada lagi," kata Budi Arie.
Ia menyebutkan berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Wakatobi, upaya pembangunan desa di daerah itu telah berhasil mengurangi desa yang sangat tertinggal dari 6 desa pada 2018 menjadi nol pada 2020 dan dari 52 desa tertinggal pada 2018 menjadi tersisa 9 desa pada 2020.
Selanjutnya, upaya untuk membangun desa menjadi desa berkembang juga telah berhasil meningkatkan jumlahnya dari 16 desa pada 2018 menjadi 60 desa pada 2020 dan desa maju dari nol pada 2018 menjadi 6 desa pada pada 2020.
Sementara itu, dalam acara sarasehan pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) di Wakatobi, Wamendes Budi Arie menyerahkan bantuan berbagai sarana pendukung pengembangan ekonomi kawasan perdesaan di Kabupaten Wakatobi.
Baca juga: Wamendes PDTT dorong peran perempuan dalam pembangunan desa
Beberapa bantuan tersebut, antara lain adalah bantuan pembangunan air bersih (UF PUMP dan RO), kapal tangkap ikan 10 GT, pembangunan dive center, dan restoran panggung.
Selanjutnya, Wamendes Budi Arie juga memberikan bantuan pembangunan gerai kerajinan dan alat tenun bukan mesin, pembangunan pasar kawasan, pengembangan sarana prasarana BUMDes Bersama dan UBK, pembangunan jalan antardesa dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya.
Pewarta: Katriana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020