Kami akan berusaha agar industri peralatan panahan bisa tersertifikasi federasi panahan intetnasional
Batam (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga mendorong agar industri yang memproduksi peralatan olahraga panahan di dalam negeri bisa bersertifikat federasi internasional agar para atlet tidak perlu lagi menggunakan barang impor.
"Kami akan berusaha agar industri peralatan panahan bisa tersertifikasi federasi panahan intetnasional," kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali saat menghadiri pelatihan wasit panahan di Kota Batam Kepulauan Riau, Sabtu.
Ia mengakui, masih ada kendala dalam olahraga panahan karena peralatannya masih harus diimpor.
Baca juga: Menpora dorong tiap daerah miliki cabor unggulan
Apalagi peralatan dengan standar yang digunakan di Olimpiade.
Karenanya produksi peralatan panahan dalam negeri harus didorong.
"Saya kira kita akan usahakan semaksimal mungkin, pemerintah melalui Kemenpora akan men-upport sesuai dengan kemampuan yang ada," kata dia.
Ia menyebutkan, olahraga panahan tidak banyak diketahui masyarakat. Namun sesungguhnya prestasi yang ditorehkan atlet Indonesia, dinilai luar biasa.
Menurut dia, semestinya panahan bisa menjadi olahraga andalan Indonesia. Karena olahraga itu selalu dipertandingkan di setiap Olimpiade, Asian Games, SEA Games dan PON, sama seperti dengan cabang renang, atletik dan gimnasium.
Baca juga: Perpani optimistis Hanif Wijaya cs gantikan Diananda-Riau Ega
Sedangkan cabang olahraga yang lain berganti-ganti, menyesuaikan.
"Saya apresiasi KONI dan Perpani Kepri yang serius mendorong cabor panahan," kata dia.
Di tempat yang sama, Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kepri Abdul Razak mengatakan optimistis, daerah itu bisa menjadi juara umum panahan dalam Pekan Olahraga Nasional 2024.
Ia sengaja mengadakan pelatihan untuk wasit demi meningkatkan kemampuan diri agar bisa memperoleh sertifikasi hingga level nasional.
"Jadi kalau ada kegiatan maka tidak mendatangkan wasit dari luar," kata dia.
Baca juga: Tim panahan bidik Yogyakarta jadi tempat uji tanding
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020