Gilimanuk (ANTARA News) - Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Bali, Minggu (2/4) malam hingga Senin dini hari dipenuhi antrean bus rombongan wisatawan yang hendak kembali ke berbagai daerah di Pulau Jawa.

Wartawan ANTARA dari pelabuhan yang melayani penyeberangan ke dan dari Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, itu melaporkan, antrean bus rombongan wisatawan terutama dari kalangan pelajar.

Hampir seluruh areal parkir pelabuhan dipenuhi bus wisatawan dan bus reguler yang melimpah sejak sekitar pukul 21.00 Wita.

Hingga sekitar pukul 01.00, hampir seluruh areal parkir Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk masih dipenuhi parkir mobil, sebagian besar bus rombongan wisatawan yang menunggu diseberangkan ke Ketapang.

"Kalau melihat penuhnya areal parkir seperti ini bisa jadi proses penyeberangannya baru tuntas pagi hari," ujar Putu Suardhika, salah seorang petugas di pelabuhan tersebut.

Bus wisatawan yang umumnya sudah membawa rombongan pelajar keliling berbagai obyek wisata di Bali dalam dua-tiga hari itu jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 150 unit.

Sementara Kepala Cabang Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Chandra Damanik, telah menyebarkan imbauan agar bus rombongan wisatawan tidak datang bersamaan.

"Kami sudah sampaikan imbauan kepada sopir-sopir bus wisata saat berangkat ke Bali, agar kembalinya ke Gilimanuk lebih awal dari bus reguler atau belakangan sekalian," kata salah seorang petugas yang mengatur pengangkutan kendaraan ke kapal feri.

Disebutkan bahwa bus reguler umumnya berangkat dari Denpasar pukul 18.00 - 21.00 Wita. Oleh karena itu bus wisatawan diimbau berangkat dari Denpasar ke Gilimanuk sekitar pukul 15.00 hingga satu jam sebelum keberangkatan bus reguler.

Jika keberangkatan bus wisatawan tidak bersamaan bus reguler, selain bisa mengurangi penumpukan antrean kendaraan yang hendak diseberangkan, juga tidak mengurangi kepadatan arus lalu lintas di sepanjang perjalanan menuju Gilimanuk.

Melimpahnya antrean bus yang akan diseberangkan ke Ketapang itu, diatur dengan memberangkatkan bus reguler lebih diutamakan, sedangkan bus wisatawan hanya diseberangkan rata-rata dua unit per kapal.

Kepadatan arus bus wisatawan yang baru pertama terjadi pada musim libur siswa SLTA dan SLTP itu, diperkirakan akan terus berlangsung hingga pertengahan Juli saat masuk sekolah kembali. (T007/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010