Jayapura (ANTARA) - Kapolres Puncak AKBP Dicky Saragih mengatakan Manus Murib, pelajar SMK Gome kelas XI yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK), saat ini sudah dievakuasi ke Timika.

Manus Murib, pelajar SMK Gome, Sabtu (21/11) dievakuasi ke Timika untuk mendapat perawatan, sedangkan jenazah Atanius Murib, pelajar SMA Ilaga yang juga korban penembakan OTK, saat ini masih berada di TKP.

"Lokasi TKP di mana kedua pelajar ditembak OTK, Jumat (20/11) pagi, hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 15 jam dari Ilaga," kata Dicky Saragih kepada Antara, Sabtu.

Baca juga: Dua pelajar jadi korban penembakan OTK di Sinak

Kapolres Puncak yang dihubungi dari Jayapura mengatakan korban selamat setelah sebelumnya pura-pura mati sesaat setelah temannya Atanius ditembak.

Sebelum dievakuasi ke Timika, Manus Murib sempat menuturkan penembakan yang dialami mereka terjadi sekitar pukul 06.00 WIT saat hendak menuju Distrik Agandume.

Saat itu, kata Dicky Saragih, tiba-tiba mereka berdua ditembak dari ketinggian. Tembakan itu mengenai Atanius dan Manus.

Atanius meninggal di TKP, sedangkan Manus yang mengalami luka tembak sempat berpura-pura mati sehingga para penembak mendekati dan menaruh senjata laras pendek di tubuhnya lalu memfoto.

Baca juga: KKB tembak warga sipil di Sinak Papua, satu meninggal

Setelah para penembak pergi, kata dia, Manus kemudian berlari dan ditolong warga di Kampung Jakimaki, dan membawanya ke Puskemas Ilaga untuk mendapat pertolongan.

"Korban Manus tiba di Puskesmas Ilaga sekitar pukul 18.00 WIT dengan diantar warga dan pendeta, " katanya.

Menurut dia, TKP penembakan berada di tengah hutan antara Distrik Agandume dengan Distrik Dume.

Ketika ditanya jenazah Atanius, Kapolres Puncak mengatakan hingga kini masih berada di TKP.

Baca juga: Polda Papua Barat telusuri penjualan senjata jaringan Filipina ke KKB

"Dari hasil pertemuan disepakati keluarga akan mengevakuasi dari TKP dan membawa ke kampung untuk dimakamkan," katanya.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020