Solo (ANTARA News) - Tiga dari empat korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas antara Kereta Api Bangun Karta jurusan Malang-Jakarta, bus Langsung Jaya, dan sepeda motor, di perlintasan Palur, Karanganyar Jawa Tengah, Minggu malam, belum teridentifikasi.
Kepala Kepolisian Resort Karanganyar Ajun Komisaris Besar Polisi Edi Suroso menjelaskan, polisi belum bisa mengidentifikasi ketiga korban tewas karena tidak ditemukan surat identitas yang ada di tubuh korban.
"Ketiga korban tewas tidak ditemukan identitasnya dan diduga pengendara sepeda motor Jupiter nomor polisi AD 3421 FT. Jenazahnya masih di Pusat Laboratorium Forensik Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk menjalani autopsi," katanya.
Korban tewas lainnya Sukarno (60), warga Jebres, Solo atau kernet bus langsung Jaya dengan nomor polisi AD 1528 AF dan jenazahnya kini di Rumah Sakit Dr. Oen Solo.
Untuk itu, Kapolres meminta kepada warga yang merasa kehilangan keluarganya segera menghubungi di Markas Polres atau Satlantas Karanganyar agar dapat mengenali jenazah korban.
Sementara Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Ernawati, menjelaskan, polisi belum dapat mengidentifikasi ketiga korban tewas karena selain tidak ditemukan identitasnya, kondisi korban juga sulit dikenali akibat lukanya.
"Kami hingga pukul 23.46 WIB belum bisa mengidentifikasi korban. Tapi, ketiga korban diduga pengendara sepeda motor," katanya.
Peristiwa kecelakaan lalu lintas (lakalantas) antara Kereta Api Bangun Karta jurusan Malang-Jakarta yang menabrak Bus Langsung Jaya dengan nopol AD 1528 AF, dan sepeda motor nopol AD 3421 FT, di perlintasan Palur, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu, sekitar pukul 19.45 WIB menyebabkan empat korban tewas dan dua luka-luka.
Korban tewas yang sudah teridentifikasi Sukarno (60), warga Jebres, Solo atau kernet bus langsung Jaya, dan tiga lainnya belum. Dua korban yang mengalami luka-luka Sopir bus Langsung Jaya Harsono (56) warga Karangwuni Wetan, RT 5/RW VI, Delimat, Klaten dan kondektur bus yang belum diketahui identitasnya juga luka-luka.
Peristiwa lakalantas tersebut berawal dari bus Langsung Jaya jurusan Solo-Tawangmangu melaju dari arah barat (Solo) ke timur (Tawangmangu). Bus terus melintasi di perlintasan KA Palur karena kondisi palang masih terbuka.
Bus naas tersebut saat melintas di perlintasan Palur, tiba-tiba secara bersamaan KA Bangun Karta dari arah timur (Malang) melaju kecang. Tabrakan tidak bisa dihindari bus tertabrak di bagian belakang kiri hingga hancur.
Tabrakan antara KA dan bus itu, dari arah berlawanan sebuah sepeda motor yang diduga ditumpangi tiga korban tewas di antaranya anak kecil karena tergencet badan bus.
Menurut saksi Yopi Yuliadi Prayogo, petugas penjaga perlintasan Palur, Karanganyar, palang pintu perlintasan tidak tertutup saat Bus Langsung Jaya melintas. Dirinya belum sempat menutup pintu perlintasan karena sinyal pemberitahuan dari Stasiun Kemiri Sragen disampaikan terlambat. (B018/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010