Sorong (ANTARA) - PT Pertamina Refinery Unit VII (RU VII) bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) dan komunitas pecinta bakau melakukan penanaman 5.000 pohon bakau di Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Manager Communications dan CSR Pertamina RU VII Kasim, Dodi Yapsenang di Sorong, Sabtu, mengatakan bahwa penanaman bakau tersebut sebagai salah satu upaya mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi, serta menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan hidup masyarakat sekitar agar berkelanjutan.
Dia mengatakan, penanaman dilakukan bertahap yang awalnya hanya 500 bibit pohon bakau dan kemudian berlanjut hingga 5.000 bibit pohon bakau.
Menurut dia, penanaman bakau di Distrik Seget dilakukan mendesak karena terjadinya erosi dan abrasi, kerusakan ekosistem pantai, serta terus berkurangnya pohon bakau karena tingginya kebutuhan kayu bakar warga sekitar.
Program penghijauan ini, kata dia, Pertamina RU VII dan WVI menggandeng komunitas remaja di tingkat distrik bahkan kampung sehingga ke depannya mereka dapat menjaga, melestarikan, serta memelihara agar dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Penanaman bakau ini juga merupakan komitmen Pertamina RU VII dalam ikut melestarikan lingkungan, terutama yang berada di wilayah yang paling dekat dengan perusahaan.
"Kami sangat mengapresiasi pembentukan komunitas anak-anak remaja pencinta lingkungan dan berharap apa yang mereka lakukan untuk lingkungan akan terus berkelanjutan sebab kelak merekalah yang akan menikmati apa lakukan itu," ujarnya.
Baca juga: Kementerian LHK targetkan 5,9 juta pekerja padat karya tanam mangrove
Ia menyampaikan, program penghijauan di Seget ini bukan program yang pertama kali, sebelumnya juga dilakukan di pesisir pantai lingkungan kilang RU VII sebanyak 25.000 bibit pohon bakau kemudian pohon pinang sebanyak 1.000 pohon dan juga 2.000 benih ikan mas.
Dodi sangat mengapresiasi apa yang rekan-rekan Wahana Visi Indonesia ini lakukan untuk mendorong keterlibatan masyarakat secara langsung yang luar biasa. Serta berharap jalinan kerjasama ini akan terus dijaga dan berlanjut.
"Saya juga mengapresiasi pembentukan komunitas anak dan remaja yang peduli dan mencintai lingkungan. Tentunya itu bukan hal yang mudah tetapi perlu kerja keras untuk membuktikannya langsung di lapangan," tambah dia.
Baca juga: Tiga menteri tanam mangrove di Brebes atasi abrasi dan rob
Program Manager WVI, Andrie C Lumy yang memberikan keterangan terpisah, memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam program tersebut terutama para remaja tersebut di Seget.
Pertamina RU VII dan WVI akan mengadakan pelatihan terkait rehabilitasi bakau, juga beberapa perlengkapan olahraga dan kesenian untuk kegiatan minat dan bakat para remaja di daerah setempat.
“Kami berharap hal ini dapat menyemangati komunitas remaja pencinta alam tersebut untuk terus merawat dan mencintai lingkungan dan mengembangkan bakat minat mereka guna masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Selain penanaman bakau, lanjut dia, Pertamina RU VII dan WVI juga menjalankan program di bidang kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, seperti mengadakan pelatihan literasi, membuat klinik kesehatan terapung, bantuan sanitasi air bersih hingga melakukan pendampingan peternakan ayam dan budi daya perikanan air tawar sebagai wujud upaya mewujudkan hidup anak anak yang lebih baik.
Perlu diketahui bahwa Wahana Visi Indonesia adalah yayasan sosial kemanusiaan Kristen yang bekerja untuk kesejahteraan anak. WVI selalu berupaya membuat perubahan berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, dan mendedikasikan diri untuk bekerjasama dengan masyarakat paling rentan tanpa membedakan agama, ras, etnis dan gender.
Sejak tahun 1998, Yayasan Wahana Visi Indonesia telah menjalankan program pengembangan masyarakat yang berfokus pada anak. Ratusan ribu anak di Indonesia telah merasakan manfaat program pendampingan WVI.
Baca juga: Wali Kota Singkawang tanam 25 ribu batang mangrove bantuan KKP
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020