Terlepas dari fakta bahwa pada kenyataannya perlu waktu untuk melaksanakan kampanye vaksin global, saat permintaan minyak akan menurun, berita positif setiap hari tentang pengiriman vaksin
New York (ANTARA) - Harga minyak naik sekitar satu persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) dan membukukan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, didukung oleh uji coba vaksin COVID-19 yang sukses, sementara penguncian baru di beberapa negara untuk membatasi penyebaran virus corona membatasi keuntungan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari terangkat 76 sen atau 1,7 persen, menjadi menetap di 44,96 dolar AS per barel.
Kontrak minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari yang lebih aktif naik 52 sen atau 1,2 persen menjadi 42,42 dolar AS per barel. Kontrak WTI untuk penyerahan Desember, yang berakhir pada Jumat (20/11), naik 41 sen atau 1,0 persen, menjadi 42,15 dolar ASper barel.
Kedua acuan Brent dan WTI melonjak sekitar lima persen minggu ini.
Prospek vaksin COVID-19 yang efektif telah mendukung pasar minyak minggu ini. Pfizer Inc mengatakan akan mengajukan permohonan kepada regulator kesehatan AS pada Jumat (20/11) untuk otoritisasi penggunaan darurat vaksinnya, permohonan pertama dalam langkah besar untuk memberikan perlindungan dari virus corona.
“Terlepas dari fakta bahwa pada kenyataannya perlu waktu untuk melaksanakan kampanye vaksin global, saat permintaan minyak akan menurun, berita positif setiap hari tentang pengiriman vaksin," kata Bjornar Tonhaugen, kepala pasar minyak Rystad Energy.
Juga meningkatkan sentimen adalah harapan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lain akan menjaga produksi minyak mentah. Grup yang dikenal sebagai OPEC+ itu diperkirakan akan menunda peningkatan produksi yang direncanakan.
OPEC+, yang akan bertemu pada 30 November dan 1 Desember, sedang mencari opsi untuk menunda setidaknya tiga bulan dari Januari pengurangan pemotongan 7,7 juta barel per hari (bph) mereka sekitar dua juta barel per hari.
"Asumsi pengalihan pemotongan saat ini oleh OPEC+ ke kuartal pertama 2021 mungkin di harga hari ini 44 dolar AS per barel," kata bank Nordik, SEB.
Namun, perusahaan minyak Rusia yang lebih kecil berencana untuk memompa lebih banyak minyak mentah tahun ini meskipun ada kesepakatan produksi ketika mereka memiliki sedikit kelonggaran dalam mengelola produksi ladang minyak baru, kata sebuah kelompok yang mewakili produsen tersebut.
Harga minyak juga mendapat beberapa dukungan dari tanda-tanda pergerakan pada kesepakatan stimulus di Washington setelah Pemimpin Mayoritas Republik Senat AS Mitch McConnell setuju untuk melanjutkan diskusi tentang memberikan lebih banyak bantuan COVID-19 ketika kasus melonjak di seluruh Amerika Serikat.
Namun, kekhawatiran kelebihan pasokan terus membebani saat Libya telah meningkatkan produksi ke tingkat pra-blokade 1,25 juta barel per hari.
Perusahaan energi AS minggu ini memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi untuk pertama kalinya dalam 10 minggu, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes Co. Jumlah rig minyak dan gas, indikator awal produksi di masa depan, turun dua rig menjadi 310 rig minggu ini, dengan rig minyak saja turun lima rig menjadi 231 rig, setelah mencapai level tertinggi sejak Mei pekan lalu.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020