"Besok (Senin,3/5) akan kita layangkan surat panggilan ketua FPI Depok sebagai saksi," kata Kasat Reskrim Polres Depok, Kompol Ade Rahmat Idnal, di Depok, Jabar, Minggu.
Selain ketua FPI, katanya, akan juga dipanggil sebagai saksi, Ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI) Indonesia Bagian Barat, Merlyn Sopjan.
"Sebelumnya kita juga sudah meminta keterangan lima orang saksi terkait insiden tersebut, dan mengamankan barang bukti berupa pecahan gelas, dan nampan," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua FPI Kota Depok Habib Idrus Al Gadhri mengaku siap bertanggung jawab dan siap dipanggil polisi untuk dipertemukan dengan ketua panitia maupun pihak Komnas HAM.
Menurut dia, penyerangan yang dilakukan oleh massa FPI saat itu merupakan tindakan spontan dan tak ada intervensi manapun. "Kejadiannya spontan saja," jelasnya.
Ia menjelaskan anggota kami memang terpancing emosi karena ketika mengecek ke lantai 3, diduga seperti ada podium tempat untuk kontes.
"Seharusnya Komnas HAM memberikan penyuluhan kepada mereka tentang kodrat mereka sebagai lelaki," katanya.
Habib menegaskan bahwa telah melaporkan insiden penyerangan terhadap acara waria secara lisan kepada FPI pusat. "Kami akan mendapatkan dukungan dari FPI pusat berupa advokasi proses hukum ke pihak polisi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Front Pembela Islam Kota Depok membubarkan secara paksa acara kontes waria yang digelar di Hotel Bumiwiyata, Kota Depok, Jawa Barat.
Puluhan anggota FPI mendatangi tempat kontes waria dengan mengendarai sepeda motor sekitar pukul 10.30 WIB, lengkap dengan atribut khasnya. Mereka langsung masuk ke tempat acara tersebut dan membubarkan secara paksa, sehingga para waria tersebut berhamburan keluar.
Pihak kepolisian memperketat penjagaan di lokasi acara pelatihan HAM bagi waria tersebut, dengan menambah aparat keamanan agar tidak terjadi kericuhan kembali.
Untuk meredam aksi massa FPI, Kapolres Depok Kombes Saidal Mursalin dan Wakil Kapolres AKBP Ahmad Subarkah serta Kabag Ops Kompol Dramayadi terjun langsung mengawasi jalannya proses pengamanan terhadap waria tersebut.
Guna meredam aksi massa FPI maka pihak keamanan juga sempat mengevakusai sejumlah waria dengan menggunakan bus miniarta ke suatu tempat.
(T.F006/S005/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010