Malang (ANTARA News) - Tim laboratorium forensik Polda Jawa Timur memastikan ledakan di rumah milik Hawan, Jalan Wapoga IV Perumahan Puskopad II, Kota Malang, berasal dari elpiji yang bocor kemudian dipicu pompa otomatis, dan bukan dari meteor.

Usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Kasatreskrim Polresta Malang AKP Decky Hermansyah, Minggu, mengatakan ledakan bersumber dari elpiji yang bocor yang berada ditempat memasak. Bocoran gas itu kemudian disambar pemutar atau alat otomatis dari pompa air, sehingga menimbulkan ledakan.

Ia menjelaskan dari total isi bersih elpiji yakni 12 kg, namun pemilik rumah hanya memakai sekali, jadi gas diperkirakan berkurang sekitar 0,2 kg.

Sementara itu, setelah dilakukan timbangan di Pertamina, sisa gas hanya 10,1 kg, sehingga kebocoran gas yang kemudian disambar alat otomatis pompa air sekitar 1,7 kg.

"Jarak pipa otomatis dengan elpiji satu meter, sehingga dengan jarak yang cukup dekat ini membuat terjadinya sambaran yang menimbulkan ledakan," katanya.

Total kerugian akibat ledakan tersebut diperkirakan sekitar Rp3 juta, ini meliputi kerusakan atap rumah serta perabot yang berada di sekitar gas.

Decky menjelaskan setelah dilakukan olah TKP, regulator elpiji ternyata masih bagus, namun kerusakan yang mengakibatkan elpiji bocor yakni pada karet serta penutup pompa otomatis yang terbuat dari plastik.

"Ada bukti benda yang terbakar, yakni plastik yang sebelumnya digunakan untuk menutup pipa otomatis itu," katanya.

Saat ini tim Labfor Polda Jatim telah membawa barang bukti yaitu gas serta sejumlah serpihan akibat ledakan tersebut ke Surabaya.

"Tim labfor akan membawanya ke Surabaya sebagai barang bukti," katanya.

Decky berharap dengan peristiwa ini masyarakat tidak perlu panik dan mudah percaya dengan isu yang tidak jelas. "Jangan terlalu panik dengan berita-berita yang menyebutkan adanya meteor jatuh," katanya.
(T.C004/M008/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010