Dalam Kongres III Partai Buruh, Sabtu (1/5) dinihari, Sonny secara aklamasi terpilih sebagai ketua umum periode 2010-2015.
Sebenarnya, Mayjen Purn Syamsu Djalal juga lolos sebagai calon ketua umum dengan perolehan dukungan di bawah Sonny terpaut 62 suara.
Namun karena mantan komandan Puspom TNI itu tak hadir di kongres saat acara penyampaian visi dan misi, maka calon dianggap hanya ada satu orang dan ditetapkan secara aklamasi.
Lebih lanjut Sonny menyatakan, keputusan menjadikan Partai Buruh sebagai partai terbuka diambil setelah pihaknya melakukan evaluasi terhadap kegagalan yang mereka alami dalam tiga mengikuti pemilihan umum.
Salah satu faktor berpengaruh yang membuat Partai Buruh tidak bisa besar adalah adanya dominasi KSBSI selaku pendiri partai yang dilegalisasi dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga yang membuat kalangan serikat buruh/ pekerja yang lain enggan bergabung.
"Mereka merasa akan menjadi warga kelas dua di Partai Buruh. Sekarang AD/ART sudah diubah, semua serikat buruh/pekerja berposisi sama di partai," kata mantan sekretaris jenderal Partai Buruh itu.
Sebelum pelaksanaan kongres, kata Sonny, pihaknya telah berdiskusi dengan serikat buruh/pekerja di luar KSBSI dan telah memiliki kesamaan pandangan bahwa untuk memperjuangkan kepentingan buruh mustahil jika tidak melalui jalur politik.
"Tentunya juga harus melalui partai milik sendiri, karena selama bertahun-tahun menitipkan aspirasi ke partai yang ada tidak ada hasilnya," katanya.
Beberapa serikat buruh/pekerja di luar KSBSI pun hadir dalam kongres yang digelar di Asrama Haji Pondokgede itu, antara lain Serikat Pekerja Nasional, Gaspermindo, dan Serikat Pekerja BUMN.
(S024/A011/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010