Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengingatkan masyarakat agar memperhatikan kelayakan tabung gas beserta perangkat lainnya yang digunakan menyusul hasil pendataan mengenai meningkatnya kasus ledakan tabung LPG akhir-akhir ini.
Demikian pernyataan pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang disampaikan di Jakarta, Minggu. Pernyataan itu merupakan hasil rapat koordinasi Kementerian ESDM, Kementerian Tenaga Kerja dan Tramsigrasi serta Puslabfor Mabes Polri, Pemda DKI serta PT Pertamina pada 30 April 2010.
Rapat koordinasi itu membahas keselamatan penggunaan LPG di masyarakat. Semua instansi terkait (Kementerian ESDM, Kemenakertrans, Puslabfor Bareskrim Polri, PT Pertamina (Persero), Pemda DKI) mendukung program konversi minyak tanah ke LPG, yang sudah dimulai dari tahun 2007.
Hingga saat ini, pemerintah telah membagikan hampir 50 juta tabung, berupa tabung LPG 3 Kg lengkap dengan aksesorisnya (yang memenuhi Standar Nasional Indonesia/SNI) beserta isinya.
Instansi-Instansi terkait berkomitmen bersama untuk mendukung upaya yang akan dilakukan ke depan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang disebabkan oleh LPG.
Menurut Kementerian ESDM, ledakan LPG yang sering terjadi akhir-akhir ini di masyarakat--berdasarkan hasil investigasi oleh Puslabfor Bareskrim Polri, Kementerian ESDM dan Kemenakertrans--sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun awal program konversi minyak tanah ke LPG.
Dari data-data tersebut, diketahui bahwa pemeliharaan terhadap tabung maupun askesoris seperti kemungkinan bocornya selang, rubber seal dan gagalnya regulator perlu mendapat perhatian dari pengguna LPG dan perlunya peningkatan bimbingan serta pengawasan dari pemerintah.(ANT/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010