Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp27 triliun dari hasil penerbitan empat seri Surat Utang Negara (SUN) melalui private placement kepada Bank Indonesia sebagai bagian dari burden sharing untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko di Jakarta, Jumat, menyatakan penerbitan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan public goods untuk belanja kesehatan, perlindungan sosial dan pembiayaan KL senilai Rp397,5 triliun.

Empat seri SUN yang masing-masing mempunyai nominal Rp6,75 triliun adalah VR005 dengan masa jatuh tempo 23 November 2025, VR0059 dengan masa jatuh tempo 23 November 2026, VR0060 dengan masa jatuh tempo 23 November 2027 dan VR0061 dengan masa jatuh tempo 23 November 2028.

Seri SUN ini masing-masing mempunyai tingkat kupon suku bunga reverse repo Bank Indonesia tenor tiga bulan dengan kupon untuk tiga bulan pertama sebesar 3,81729 persen.

Sebelumnya, pemerintah juga menyerap dana sebesar Rp24,6 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) terjadwal pada Selasa (17/11) yang diminati oleh investor seiring dengan tingginya penawaran yang masuk Rp104,7 triliun.

Tingginya minat investor terhadap lelang SUN dengan penawaran masuk Rp104,7 triliun atau yang tertinggi ke-4 sepanjang 2020 itu dipengaruhi oleh euforia pasar keuangan global dan domestik terkait keberhasilan ujicoba vaksin COVID-19 serta hasil pemilihan Presiden di AS.

Permintaan investor mengalami kenaikan yang sangat pesat yaitu sebesar 57,6 persen apabila dibandingkan permintaan pada lelang SUN sebelumnya. Bid to cover ratio juga meningkat secara signifikan dari 2,24 kali pada lelang sebelumnya menjadi 4,26 kali di lelang hari ini.

Dalam lelang SUN itu peningkatan penawaran paling dominan berasal dari investor asing, yang ditandai dengan tingginya penawaran hampir dua kali lipat, dari 11,5 persen pada lelang sebelumnya, menjadi 20,7 persen, terutama pada tenor jangka panjang.

Masuknya investor asing berdampak pada semakin kompetitifnya imbal hasil yang ditawarkan oleh investor. Hal ini tercermin dari penurunan WAY untuk seluruh tenor, khususnya untuk SUN tenor 5-20 tahun dengan penurunan mencapai 15-45 bps dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya.

Baca juga: Penawaran tinggi bantu penyerapan dana Rp24,6 triliun dari lelang SUN
Baca juga: Kemenkeu: Lelang SUN sempat terpengaruh "wait & see" hasil Pilpres AS
Baca juga: Pemerintah serap Rp26,1 triliun dari lelang SUN

Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020