Surabaya (ANTARA News) - Pembawa acara yang juga praktisi pendidikan Dewi Hughes menilai pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan itu perlu, tapi jangan seperti pembelajaran Pancasila di era Orde Baru.

"Pendidikan karakter itu jangan seperti dulu lagi, seperti pendidikan Pancasila yang dimasukkan dalam mata pelajaran," kata presenter berbagai mata acara televisi itu kepada ANTARA di Surabaya, Minggu.

Manajer PKBM/TBM "E-Hughes" itu mengemukakan tentang perlunya pendidikan karakter, terutama pengejawantahannya dalam Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei 2010.

"Pendidikan karakter tidak boleh diajarkan secara khusus, tapi cukup dimasukkan dalam kurikulum pada semua mata pelajaran, misalnya pendidikan budaya, agama, ekonomi, matematika, kewirausahaan," katanya.

Ia mencontohkan pelajaran ekonomi atau kewirausahaan, maka mata pelajarannya harus diberi "selipan" materi yang mengajarkan tentang kejujuran, kepercayaan, keberanian, dan sebagainya.

"Kalau pada pendidikan formal yang bersifat khusus seperti Pancasila atau budi pekerti, saya kira pendidikan karakter akan justru sulit masuk, karena hanya menjadi pengetahuan atau hafalan," ucapnya.

Oleh karena itu, katanya, kurikulum untuk semua mata pelajaran harus diberi muatan tentang pendidikan karakter di dalamnya.(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010