Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi II DPR RI Junimart Girsang mendorong pendisiplinan penerapan protokol kesehatan agar perbaikan ekonomi lebih cepat, mengingat masyarakat mulai longgar dalam menerapkan protokol kesehatan.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, ia menyoroti bertambahnya kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir, khususnya di DKI Jakarta dan Jawa Barat yang menjadi kontributor utama bertambahnya kasus nasional.
Baca juga: Satgas minta pemda tindak tegas siapapun pelanggar protokol kesehatan
"Cara penanganan pandemi yang semakin longgar dan bebas nilai ini amat berbahaya. Apalagi pemimpin yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk membentengi rakyat dari pandemi, melalui regulasi yang dilaksanakan secara disiplin, tegas dan tanpa pandang bulu, justru mempertontonkan perilaku yang tidak patut dicontoh," ujar Junimart.
Selain mengkritisi pimpinan daerah, ia pun mempertanyakan aparat yang seolah membiarkan protokol kesehatan dilanggar dan ribuan orang dapat berkumpul tanpa protokol kesehatan seperti masker dan pembersih tangan.
Dari hal tersebut, ia memandang perjuangan untuk membebaskan Tanah Air dari pandemi COVID-19 masih butuh energi yang besar.
Baca juga: Polri bakal panggil Rizieq Shihab untuk diperiksa pelanggaran prokes
"Itu bisa dilakukan jika kita bersatu dengan menanggalkan kepentingan kelompok, kepentingan politik, apalagi sekadar kepentingan identitas dengan fanatisme konyol," tutur dia.
Padahal, ujar Junimart, selama sembilan bulan terakhir banyak tenaga kesehatan, aparat keamanan, relawan dan pihak yang berada di garda depan penanganan COVID-19 meninggal terpapar virus corona.
Untuk menghargai kerja tenaga kesehatan dan yang berada di garda terdepan, Junimart mengajak semua pihak agar taat menerapkan protokol kesehatan untuk kepentingan bersama, yakni segera tertanganinya wabah COVID-19.
Baca juga: Pemerintah sesalkan masih terjadi pelanggaran prokes COVID-19
Saat wabah sudah dapat tertangani dengan baik, menurut dia, pemulihan ekonomi pun dapat berjalan lebih cepat sehingga masyarakat yang hidupnya semakin berat saat pandemi dapat membaik.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020