Bandung (ANTARA News) - Ratusan buruh yang menumpang enam unit bus, nekad merintangi pintu tol Baros di Cimahi, Jawa Barat, dengan kendaraan mereka setelah petugas melarangnya untuk berangkat ke Jakarta bergabung dalam aksi demontrasi memperingati Hari Buruh sedunia.
Mereka menutupi pintu tol sejak Sabtu pagi pukul 05.30 WIB. Menurut Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kota Cimahi Asep Zaenudin, kendaraan mereka dihentikan polisi dengan alasan surat-suratnya tidak lengkap.
Kata Asep saat dihubungi melalui telepon selular, ia dan rekan-rekannya merintangi pintu masuk tol Baros selama kurang lebih dua jam.
Rencananya ratusan buruh dari Kota Cimahi itu dengan menggunakan enam bus akan pergi ke Jakarta bergabung dengan rekan-rekannya dalam unjukrasa May Day.
"Dikarenakan tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanannya, para buruh akhirnya turun dari bus dan menutup jalan tol Baros," ujar Asep.
Ia menambahkan, dalam aksinya buruh sempat menghentikan kendaraan-kendaraan yang menuju ke arah pabrik di Jalan Leuwigajah dan Industri Kota Cimahi.
Asep menambahkan, para buruh ini membentangkan spanduk dan poster yang isinya secara umum menolak sistem kerja kontrak, tenaga kerja lepas, dan Undang-undang No 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.
"Pada dasarnya, kami kecewa karena sudah mempersiapkan ini sejak beberapa hari lalu," kata Asep.
Kekecewaan para buruh mereda karena setelah berunjuk rasa sekitar dua jam, akhirnya mereka diperbolehkan berangkat ke Jakarta melalui Tol Baros.
Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan-kendaraan yang membawa para buruh menuju Jakarta sejak Jumat (30/4) malam.
Kabid Humas, Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar, Dade Achmad, mengakui bahwa pihaknya memang membatasi perjalanan buruh dari wilayah Bandung Raya dan Priangan timur menuju Jakarta.
"Aksi di Jakarta padat, apalagi pusat pemerintahan. Kami tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau mau aksi cukup di Bandung saja," kata dia.
Dade menambahkan, untuk mengamankan aksi buruh di Bandung, Polda Jabar menurunkan sedikitnya 12 ribu personil.
"Untuk pengamankan May Day, kami menerjunkan sampai ke daerah-daerah perbatasan," kata Dade.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010