Jakarta (Antara) - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 yang terkontraksi hingga minus 3,49 persen secara tahunan. Meskipun secara kuartalan, ekonomi mengalami pertumbuhan sebesar 5,05 persen namun secara kumulatif terkontraksi 2,03 persen. Dengan kondisi ini, Indonesia resmi mencatat resesi karena dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonominya minus.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com menjelaskan bahwa meskipun perekonomian Indonesia mengalami resesi namun dari 17 lapangan usaha yang ada, mengutip data dari BPS ada tujuh sektor yang masih tumbuh positif secara tahunan atau year on year dimana salah satunya adalah sektor real estate yang mengalami pertumbuhan sebesar 1,98 persen.
"Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index terlihat adanya kenaikan dari sisi harga secara kuartalan di kuartal ketiga tahun ini yang menunjukan tanda-tanda pemulihan industri properti nasional. Sementara itu, minat konsumen properti masih bersifat 'value for money', dengan properti incaran di sekitar kawasan hunian terpadu atau kawasan hunian yang telah mapan. Rumah.com Indonesia Property Market Index Q4 2020 (RIPMI Q4 2020) menganalisis data dari kuartal ketiga tahun 2020. Secara kuartalan, harga properti telah menunjukkan kenaikan namun secara tahunan masih lebih rendah," jelas Marine.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) kembali dirilis secara berkala oleh Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia dengan komitmen untuk menjadikan data terpercaya sebagai panduan bagi pencari rumah dalam mengambil keputusan pembelian. Data RIPMI ini tersedia dalam bentuk PDF dan grafik interaktif yang mudah untuk dicerna oleh semua pengguna dengan mengakses ke https://www.rumah.com/panduan-properti/rumahcom-indonesia-property-market-index-q4-2020-36607 atau mencari dengan kata kunci 'property index rumah.com'.
Rumah.com Indonesia Property Market Index - Harga (RIPMI-H) atau indeks harga properti pada kuartal ketiga tahun ini berada pada angka 111.2, atau mengalami kenaikan sebesar 0,5 persen dibanding Q2 2020 (quarter-on-quarter/QoQ). Meskipun indeks harga properti secara tahunan (year-on-year/YoY) masih lebih rendah dibanding tahun lalu, namun pada Q3 telah menjadi titik balik dengan peningkatan sebesar 0.5 persen secara kuartalan. Peningkatan indeks harga properti secara kuartalan ini didorong oleh indeks harga rumah tapak.
RIPMI-H untuk rumah tapak berada pada angka 116,1, meningkat sebesar 1 persen kuartalan (QoQ) dan 1,13 persen tahunan (YoY). Berbeda dengan rumah tapak, RIPMI-H untuk apartemen turun. Indeks berada pada angka 112,8 pada kuartal ketiga tahun ini, turun 1,05 persen (QoQ) dan 1,4 persen (YoY). Kenaikan RIPMI-H pada kuartal ini disebabkan oleh naiknya sejumlah wilayah penyedia properti di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
RIPMI-H untuk wilayah DKI Jakarta berada pada angka 113,7 atau naik sebesar 1,42 persen (QoQ). Jawa Barat menunjukkan peningkatan terbesar yaitu 3,24 persen (QoQ) dengan angka indeks 120,9. Jawa Tengah menunjukkan tren positif dengan peningkatan 2,6 persen (QoQ) dengan angka indeks 115,4. Jawa Timur berada pada angka 93,1, naik 1,74 persen (QoQ).
Sementara itu, Rumah.com Indonesia Properti Market Indeks - Suplai (RIPMI-S) mengindikasikan pulihnya optimisme pelaku industri properti dari sisi penyedia suplai. Pada kuartal ketiga 2020, RIPMI-S berada di angka 144,7. Angka ini meningkat secara tajam hingga 10 persen dari kuartal sebelumnya dan 25 persen secara tahunan. Rumah.com Indonesia Property Market Index - Suplai (RIPMI-S) menunjukkan tren positif dengan peningkatan yang terjadi dalam dua kuartal terakhir.
Tahun ini, suplai properti menunjukkan penurunan pada kuartal pertama namun secara berturut-turut menunjukkan kenaikan pada kuartal kedua dan ketiga. Peningkatan tertinggi terlihat pada kuartal ketiga tahun ini, sekaligus yang tertinggi selama tiga tahun terakhir. RIPMI-S berada pada angka 144,7, naik sebesar 8,3 persen secara kuartalan dan 24,9 persen secara tahunan.
Suplai properti residensial terbesar berdasarkan data Rumah.com datang dari DKI Jakarta, yakni sebesar 32 persen dari total suplai nasional. Sementara itu, Jawa Barat menyumbang suplai sebesar 28 persen, diikuti Banten (17 persen), dan Jawa Timur (14 persen). RIPMI-S untuk Banten berada pada angka 144,5 pada kuartal ketiga tahun ini, mengalami kenaikan sebesar 11 persen (QoQ). Sementara itu, RIPMI-S DKI Jakarta berada pada angka 140,1 dengan kenaikan sebesar 5,2 persen (QoQ). Peningkatan suplai terbesar terjadi di Jawa Barat yakni sebesar 12,2 persen (QoQ). RIPMI-S Jawa Barat berada pada angka 140,9.
Sementara Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia mencatat harga properti residensial tumbuh terbatas pada triwulan III 2020. Diperkirakan, tren ini akan berlanjut hingga kuartal IV 2020.
Perkembangan ini tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2020 sebesar 1,51 persen (yoy). Relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,59 persen (yoy). IHPR diperkirakan masih tumbuh terbatas pada triwulan IV 2020 sebesar 1,29 persen (yoy). Sedangkan dari sisi volume, penjualan properti residensial pada triwulan III 2020 masih menurun. Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang terkontraksi 30,93 persen (yoy), dibandingkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 25,60 persen (yoy). Penurunan penjualan properti residensial ini terjadi pada seluruh tipe rumah.
Marine menambahkan bahwa sebagai salah satu pemangku kepentingan di bidang properti, Rumah.com sangat mengapresiasi adanya perhatian pemerintah terhadap masyarakat di masa pandemi ini terutama di bidang properti dimana Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 November 2020 memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen.
Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan inflasi yang lemah, stabilitas eksternal yang terjaga dan sebagai langkah lanjutan untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Meski demikian, suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) masih jauh lebih tinggi dibandingkan suku bunga acuan BI. Berdasarkan data hingga Agustus 2020, rata-rata suku bunga KPR dan KPA sejak Januari 2019 adalah 8,75% sementara rata-rata suku bunga BI7DRR berada di angka 5,15%. Adapun pergerakan suku bunga KPR dan KPA juga belum sedinamis BI7DRR. Jika suku bunga acuan BI tersebut sudah mengalami penurunan sebesar 33% pada Agustus 2020 dibandingkan awal tahun 2019, suku bunga KPR dan KPA hanya turun sekitar 7% pada periode yang sama.
"Dengan diturunkannya BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 3,75 persen dan suku bunga lending facility menjadi 4,5 persen, kami berharap kalangan perbankan mampu merangsang minat masyarakat untuk membeli rumah lewat program KPR dengan suku bunga yang menarik mengikuti penurunan Suku Bunga Acuan BI," katanya.
Marine menjelaskan bahwa berdasarkan hasil Rumah.com Indonesia Property Market Index Q4 2020 (RIPMI Q4 2020) bisa dilihat bahwa kenaikan indeks harga properti pada kuartal ketiga tahun 2020 secara kuartalan dapat dilihat sebagai tanda-tanda pemulihan pasar. Meski demikian, turunnya RIPMI secara tahunan menjadi pertanda bahwa pasar properti belum sepenuhnya pulih. Pasar properti dan ekonomi nasional belum lepas dari bayang-bayang krisis dan resesi. Karena itu, masih dibutuhkan kerja keras dari semua stakeholders industri properti agar tren positif di kuartal ketiga ini dapat berlanjut.
Kawasan-kawasan di lokasi alternatif terutama di sekitar Tangerang dan Bekasi masih memiliki peluang pertumbuhan RIPMI yang besar pada kuartal berikutnya. Ini tak lepas dari pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi yang terus berjalan. Kawasan-kawasan yang sebelumnya tidak terlalu diminati akan terlihat lebih menarik karena lebih mudah diakses. Karena itu pula, minat konsumen terhadap properti masih akan sangat bersifat value for money. Konsumen tidak akan keberatan mengalihkan pencarian properti di lokasi alternatif seperti Kota Tangerang, Bekasi, dan kawasan lainnya dengan harga yang lebih terjangkau.
"Bagi pengembang, fokus pembangunan proyek baru sebaiknya diarahkan pada kawasan di dekat kawasan hunian terpadu atau kota mandiri. Kombinasi antara harga yang terjangkau dan kelengkapan fasilitas umum serta akses transportasi kawasan kota mandiri ini akan menjadi daya tarik utama bagi konsumen. Sementara bagi konsumen, kuartal ini masih tetap menjadi buyer's market, di mana RIPMI-H pada kuartal ini masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Bagi sebagian, membeli rumah di situasi seperti ini mungkin bukan keputusan yang ideal, tetapi untuk mereka yang memang benar-benar siap secara finansial, keputusan sebaiknya diambil sekarang juga," jelas Marine.
Dengan latar belakang kondisi tersebut, Rumah.com mendatangkan Asia Virtual Property Expo ke Indonesia. Diselenggarakan oleh PropertyGuru, Asia Virtual Property Expo menggunakan jaringan regionalnya untuk menampilkan lebih dari 300 proyek perumahan dari 10 negara termasuk Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Filipina, Myanmar, Australia, dan Inggris dalam satu atap secara virtual. Event virtual yang akan berlangsung selama satu bulan ini dibuat selayaknya pameran fisik, yang memungkinkan pembeli rumah dan mereka yang ingin berinvestasi di properti untuk merasakan langsung properti lokal maupun internasional, sekaligus berhubungan langsung dengan developer properti secara real-time dari kenyamanan di rumah masing-masing.
Pengunjung Asia Virtual Property Expo dari Indonesia dapat menikmati tawaran menarik yang disediakan oleh Rumah.com sebagai bagian dari PropertyGuru Group, bekerjasama dengan Bank Negara Indonesia (BNI). Paviliun Indonesia di Asia Virtual Property Expo dihadirkan Rumah.com sebagai bagian dari PropertyGuru Group, bersama kemitraannya dengan Bank Negara Indonesia (BNI) yang dalam kesempatan ini menawarkan beberapa skema menarik seperti: bunga fixed 4.74% selama satu tahun, masa grace period selama 2 tahun, serta proses instant approval.
Marine menyampaikan bahwa tingkat suku bunga dan skema pembayaran yang kami tawarkan ini sangat kompetitif dan kehadirannya bertujuan untuk memudahkan pencari rumah agar segera dapat memiliki hunian impian yang mereka temukan di Asia Virtual Property Expo. "Menurut data Bank Indonesia, per Agustus ini rata-rata suku bunga KPR yang ditawarkan berbagai bank ada di kisaran 8% sehingga apa yang ditawarkan di Asia Virtual Property Expo ini kesempatan yang tidak boleh dilewatkan para pencari rumah," pungkasnya.
Tentang Rumah.com
Rumah.com adalah portal properti terdepan di Indonesia dan bagian dari PropertyGuru Group, perusahaan teknologi properti terdepan di Asia. PropertyGuru Group menjadi pilihan lebih dari 23 juta pencari properti di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Sebagai bagian dari PropertyGuru Group, Rumah.com membantu para pencari properti lewat beragam pilihan yang sesuai, informasi-informasi mendalam, serta solusi yang membuat mereka mampu mengambil keputusan terkait properti dengan percaya diri.
Rumah.com diluncurkan pada 2011 dan merevolusi pasar properti Indonesia dengan membawanya ke bentuk online dan menjadi lebih transparan bagi para pencari properti. PropertyGuru.com.sg diluncurkan pada 2007 dan merevolusionerkan pasar properti Singapura secara online dan membuat membuat pencarian properti menjadi lebih transparan. Selama satu dekade, grup ini telah berkembang dari kekuatan media properti regional menjadi perusahaan teknologi yang berkembang pesat dengan portofolio yang kuat dari portal properti No.1, aplikasi seluler pemenang penghargaan; platform pemberdayaan penjualan pengembang terbaik di kelasnya, FastKey, dan sejumlah aktivitas properti terkemuka di industri seperti awards, event, dan publikasi - di sebelas negara di Asia.
Lebih lengkap, kunjungi Rumah.com.
Untuk informasi media lebih lanjut bisa menghubungi:
mediaenquiry@rumah.com
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020