Pamekasan (ANTARA News) - Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menerapkan sistem penghargaan dan sanksi atau "reward and punishment" kepada para guru di lingkungan Dinas Pendidikan, guna memacu semangat dan pretasi mereka dalam bidang pendidikan.
"Sistem `reward dan punishment` ini sengaja kami berlakukan agar para guru memiliki semangat untuk terus meningkatkan kualitasnya dalam mengajar, serta memajukan dan meningkatkan prestasi peserta didik," kata Bupati Pamekasan, Kholilurrahman, Sabtu.
Sistem pemberian penghargaan, kata bupati akan dilakukan secara rutin setiap enam bulan sekali. Para guru akan dinilai oleh tim khusus dari Dinas Pendidikan Pamekasan dan para pengawas sekolah.
Tidak hanya itu, Pemkab juga akan rutin melakukan pemilihan guru favorit setiap tahun, mulai dari tingkat sekolah, lalu tingkat kecamatan hingga di tingkat kabupaten, sesuai dengan tingkatan lembaga pendidikan.
"Jadi nantinya akan ada guru favorit untuk SD, SMP, SMA, MA dan SMK," katanya.
Berbeda dengan sistem penilai yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan pengawas, pada penilaian guru favorit rencananya akan dinilai oleh siswa.
"Siswa yang akan memberikan penilaian kepada guru tersebut. Sehingga yang menentukan guru baik dan disukai peserta didiknya adalah siswa itu sendiri," terang Bupati Kholilurrahman.
Selain memberikan penghargaan, Pemkab juga akan memberikan sanksi tegas kepada para guru yang ketahuan nakal dan malas mengajar.
"Saat ini kami telah mengantongi nama enam guru di Pamekasan yang ketahuan nakal dan sering bolos mengajar," katanya.
Ada beberapa sanksi yang akan diberikan kepada guru yang ketahuan nakal tersebut. Selain berupa teguran, yang bersangkutan juga akan dipindah ke daerah pelosok bahkan bisa berupa penundaan kenaikan pangkat, hingga pemecatan.
"Kalau kesalahannya memang parah, yang bersangkutan bisa dipecat juga," kata Kholil menegaskan. (Ant/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010