Seorang warga Desa Niola Albert Anin yang dikontak melalui telepon dari Kupang, Jumat mengatakan, truk tanki air bersih yang dikemudikan Fridus Hello, tercebur ke kolam saat hendak mengisi air.
Truk itu, kata dia, menumpahkan solar dari dalam tanki bahan bakar, sehingga mencemari kolam. Ratusan kepala keluarga di desa tersebut yang selama ini bergantung pada air kolam, terpaksa mengambil air ke desa tetangga.
Sampai dengan Jumat petang,lanjut Anin, truk belum berhasil di tarik keluar dari kolam. Posisi truk tenggelam sampai ke dasar kolam, sehingga menyulitkan warga yang berniat menarik kendaraan itu keluar.
Dia mengatakan, selama ini kolam itu tidak hanya menjadi persediaan air baku untuk warda Desa Niola, tetapi juga desa-desa tetangga seperti Oetalus, karena debit air yang besar dan tidak pernah kering.
Upaya untuk menarik keluar truk dari dasar kolam, katanya, terhambat karena kendaraan itu berada di dasar kolam dengan kedalaman sekitar 1o meter. Warga desa juga sudah berusaha membantu melakukan penarikan, namun belum berhasil.
Sejumlah warga yang mencoba datang ke kolam dengan membawa peralatan untuk menimba air, lanjut dia, terpaksa kecewa, karena air masih tercemar solar, apalagi truk masih berada di dasar kolam.
Supir truk tersebut dikabarkan harus ke Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara untuk meminta bantuan peralatan berat yang bisa digunakan untuk menarik truk keluar dari dasar kolam.
Anin menambahkan, akibat tumpahan solar dari dalam tangki bahan bakar, warna air sangat keruh bercampur lumpur, karena kendaraan truk di dasar kolam terus ditarik, sehingga menimbulkan sedimentasi lumpur di dasar kolam naik ke permukaan.
Air kolam, kata dia, juga berbau solar, sehingga warga terpaksa berjalan berkilo-kilo meter ke desa lain untuk mendapatkan air bersih. Warga berharap, pemilik truk segera melakukan tindakan cepat untuk mengeluarkan truk dari dasar kolam dan melakukan pembersihan kolam, agar warga bisa memanfaatkan sumber air bersih di desa mereka. (K006/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010