Srinagar (ANTARA News/AFP) - Pemrotes anti-India menyerang sebuah bisdi Kashmir dengan batu, Jumat, menewaskan seorang penumpang, katapolisi.
Menurut polisi, pria yang berusia 42 tahun itu terkenalemparan batu di kepala ketika ia sedang bepergian melewati Srinagar,ibukota musim panas Kashmir, dan kemudian tewas di rumah sakit.
"Sebuah kasus pembunuhan telah dicatat. Kami akan menemukan pelakupembunuhan itu," kata kepala kepolisian Srinagar, Javed Reyaz Bedar,kepada wartawan.
Polisi menembakkan gas air mata dan membubarkan ratusan pemrotes yangberusaha berpawai ke kantor PBB yang dijaga ketat untuk memprotespelanggaran hak asasi manusia yang menurut mereka dilakukan olehpasukan keamanan India.
Kaum muda muslim anti-India sering melemparkan batu ke arah pasukankeamanan selama protes yang mereka lakukan di lembah Kasmir yangmayoritas penduduknya beragama Islam.
"Unsur-unsur yang terlibat dalam pembunuhan ini tidak pernah bisamenjadi teman bagi perjuangan kemerdekaan Kashmir," kata Mirwaiz UmarFarooq, pemimpin kelompok moderat aliansi separatis Kashmir.
"Tindakan itu sangat tercela," tambahnya.
Sebelumnya, militer India menyatakan, pasukan membunuh tiga orang yangdiduga militan ketika mereka berusaha memasuki Kashmir India dari sisiperbatasan Pakistan.
Kekerasan baru itu terjadi sehari setelah perdana menteri India danPakistan setuju bekerja ke arah pembukaan lagi dialog perdamaian merekayang terhenti ketika mereka bertemu di Bhutan dalam perundinganlangsung pertama mereka selama sembilan bulan.
New Delhi menghentikan dialog dengan Islamabad yang dimulai pada 2004setelah serangan-serangan Mumbai pada November 2008 yang menewaskanlebih dari 166 orang.
India menyatakan memiliki bukti bahwa "badan-badan resmi" di Pakistanterlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan-serangan itu --tampaknya menunjuk pada badan intelijen dan militer Pakistan. Islamabadmembantah tuduhan tersebut.
Sejumlah pejabat India menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompokdukungan Pakistan, Lashkar-e-Taiba, yang memerangi kekuasaan India diKashmir dan terkenal karena serangan terhadap parlemen India pada 2001.Namun, juru bicara Lashkar membantah terlibat dalam serangan tersebut.
India mengatakan bahwa seluruh 10 orang bersenjata yang melakukanserangan itu datang dari Pakistan. New Delhi telah memberi Islamabaddaftar 20 tersangka teroris dan menuntut penangkapan serta ekstradisimereka.
Perbatasan de fakto memisahkan Kashmir antara India dan Pakistan, duanegara berkekuatan nuklir yang mengklaim secara keseluruhan wilayah itu.
Dua dari tiga perang antara kedua negara itu meletus karena masalahKashmir, satu-satunya negara bagian yang berpenduduk mayoritas muslimdi India yang penduduknya beragama Hindu.
Lebih dari 47.000 orang -- warga sipil, militan dan aparat keamanan --tewas dalam pemberontakan muslim di Kashmir India sejak akhir 1980-an.
Pejuang Kashmir menginginkan kemerdekaan wilayah itu dari India ataupenggabungannya dengan Pakistan yang penduduknya beragama Islam.
New Delhi menuduh Islamabad membantu dan melatih pejuang Kashmir India.Pakistan membantah tuduhan itu namun mengakui memberikan dukungan moraldan diplomatik bagi perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasibmereka sendiri.
(M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010