Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Segara Banyu Bening mengungkapkan tantangannya membuat ulang dan membawakan kembali lagu "Hati Selembut Salju" milik Jamal Mirdad, yang populer di era '1980-an.
Menurut Segara, kesulitannya saat mengaransemen ulang lagu ini adalah karena adanya perbedaan gaya bermusik yang cukup mencolok antara era 19'80-an dan era sekarang.
"Yang sulit, lagu ini kan rilis di tahun 1981, hampir 40 tahun lalu, sudah lama banget. Jadi ada gaya bermusik yang beda di tiap era. Dan pas pertama dengar, kental banget aransemen 80annya. Aku lalu berpikir, ini bisa enggak ya aku ubah, aku takut mengurangi esensi lagunya," kata Segara kepada ANTARA, Kamis (19/11).
"Lalu aku coba dengar lagi, resapi makna lagunya, dan perlahan bisa digubah. Karena eranya berbeda banget sama sekarang, jadi lebih ke gimana nanti generasi sekarang bisa menikmati," imbuhnya.
Baca juga: Segara hidupkan lagu "Hati Selembut Salju" milik Jamal Mirdad
Baca juga: Musisi lintas generasi luncurkan album religi "Demi Masa"
Segara kembali membawakannya dalam nuansa yang berbeda dengan versi aslinya. Ketika disinggung mengenai makna lagu, ia mengatakan, lagu ini bercerita tentang seseorang yang akan selalu menanti cinta tanpa batas waktu.
"Meskipun tidak ada kepastian akan kapan datangnya, ia rela menunggu sampai cinta itu tiba," kata dia.
Lebih lanjut, putra bungsu dari musikus Ebiet G. Ade itu menambahkan, dirinya menyukai versi asli yang dibawakan oleh Jamal Mirdad. Selain karena asyik untuk didengarkan, juga populer. Segara menyebutkan, kepopuleran lagu "Hati Selembut Salju" saat itu mencapai 2 juta kopi penjualan.
Segara kemudian bercerita tentang proses pembuatan lagu ini. Pada awal masa PSBB pertama, ia diajak oleh timnya untuk membawakan kembali "Hati Selembut Salju".
"Setelah itu saya perdengarkan kepada Opung (Irwan Simanjuntak) yang berperan sebagai produser lagu ini. Kemudian kami melakukan workshop. Lalu Opung mengisi lagu ini dengan seluruh instrumen yang diperlukan, selanjutnya kami aransemen dan mengisi vokalnya," ujar Segara.
Solois berusia 30 tahun ini pun mengatakan, pembuatan lagu ini memakan waktu sekira satu bulan saja, dan produksinya dilakukan secara jarak jauh, dan mematuhi protokol kesehatan.
Segara berharap, lagu "Hati Selembut Salju" bisa menyentuh pendengar generasi muda maupun generasi sebelumnya, terutama di era tahun '80an.
Lagu "Hati Selembut Salju" dari Segara yang rilis sejak tanggal 4 September ini sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digital termasuk Spotify hingga YouTube.
Baca juga: Lagu Ebiet jadi backsound video Asian Games
Baca juga: Ebiet nyanyikan lagu karya SBY saat MTQ
Baca juga: Generasi Gigi hingga Wali, perjalanan pop religi Indonesia (3)
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020