Penting kehadiran kerangka regulasi untuk melindungi para pesepak bola putri
Jakarta (ANTARA) - FIFA pada Kamis mengumumkan tengah merancang aturan terkait hak-hak pesepak bola putri, di dalamnya termasuk cuti bersalin.
Rancangan itu sudah diajukan olah Komite Pemangku Kepetingan Sepak Bola (FSC) FIFA untuk dibahas dan disahkan dalam pertemuan dewan FIFA bulan depan.
Kendati banyak pesepak bola putri di Eropa sudah terlindungi dengan hukum ketenaga kerjaaan di negaranya, FIFA menyatakan ingin membangun standard global baru bagi pesepak bola putri di seluruh dunia, menyusul munculnya gelombang klub-klub dan liga putri baru berbagai belahan bumi.
Baca juga: Brasil heboh setelah klub sepak bola putrinya kalah 29-0
Baca juga: Brazil samakan upah pemain timnas putra dan putri
Pesepak bola putri akan mendapat cuti bersalin minimal 14 pekan dengan hak dua pertiga nominal gajinya serta jaminan "mereka tidak mengalami kerugian karena hamil."
Aturan itu juga nantinya mengharuskan klub-klub untuk melakukan "penyesuaian bagi pesepak bola putri dan menyediakan dukungan medis dan fisik yang diperlukan."
"Sebagai upaya mendorong profesionalisme sepak bola putri, sebagai salah satu langkah strategis, penting bagi kami untuk mengubah dan menyesuaikan kerangka kerja olahraga ini dalam waktu bersamaan. Ini contoh bagus," kata Kepala Departemen Sepak Bola Putri FIFA, Sarai Bareman, demikian dilansir Reuters.
"Kami ingin agar perempuan bisa menghidupi dirinya sebagai pesepak bola sembari memastikan hak mereka untuk berkeluarga dan menjadi ibu. Itulah mengapa penting kehadiran kerangka regulasi untuk melindungi para pesepak bola putri," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Tiga negara Eropa ingin jadi tuan rumah bersama Piala Dunia Putri 2027
Baca juga: PSSI ingin semua Asprov miliki unit sepak bola putri
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020