Jakarta (ANTARa News) - Jaringan Konsorsium Penyelamat Aset Bangsa (KPAB) menduga masih adanya aktivitas pengangkatan Badan Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) oleh jaringan MH (Michael Hatcher) di kawasan Pamanukan, Jawa Barat.

Aktivis dari KPAB Rahman Thoha di Jakarta, Jumat, menegaskan bahwa MH tidak terlihat muncul, tapi diduga sindikasinya masih melakukan aktivitas pengangkatan BMKT. Bahkan menurut sumber KPAB, MH diduga menyiapkan tongkang untuk langsung
di kirim ke luar negeri.

Hal ini kontradikitif seperti yang diungkapkan oleh Aji Sularso, sekretaris PANNAS BMKT, di kantor KKP ketika jumpa pers (29/4), bahwa di kawasan Blanakan Ujung Pamanukan, Jawa Barat sudah dipasang CCTV dan dilakukan pengawasan, kata Thoha.

Seharusnya, kata Thoha, penghentian izin pengangkatan BMKT oleh Pannas di kawasan Ujung Pamanukan, harus ada sterilisasi, klarifikasi dan pengawasan integrasi oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas.

Sementara itu, Menurut Dr Endro Sadjiman, Kordinator KPAB, bahwa hal ini dikhawatirkan ada konflik kepentingan dalam kasus BMKT di Ujung Pamanukan, dikarenakan adanya izin pengangkatan BMKT di Ujung Pamanukan kepada PT CUM pada 25 November 2009.

"Patut diketahui adanya jajaran oknum dari perusaaan tertentu yang menjadi sponsor Visa Michael Hatcher pada tahun 2007 untuk masuk Indonesia," kata Endro.

Sementara itu, Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi di Jakarta, Jumat, mengatakan, Polri telah melakukan pencekalan terhadap warga negara Australia, Michael Hatcher diduga sebagai pemburu harta karun yang telah merugikan Indonesia triliunan rupiah.

Menurut Ito, Polri memang belum berhasil mengetahui keberadaan Hatcher. Namun, sejumlah tim polisi air sudah melacak jejak aktivitas Hatcher.

Michael Hatcher lahir di York, Inggris, tahun 1940. Hidup masa kecilnya kurang beruntung. Dia menetap di sebuah panti asuhan. Pada umur 14 tahun, ia pindah ke Australia. Perburuan muatan kapal karam dimulai tahun 1970 dengan sebuah yacht tua yang direnovasi.

Pada 1981 berhasil mengangkat isi kapal tenggelam di Malaysia, tahun 1985 di Tanjung Pinang Indonesia, dan tahun 1998 di Indonesia. Di dunia internasional dia dijuluki "The Wreck Salvage King" (Raja Penyelamat Kapal Karam).

Saat berhasil mengangkat kapal Geldermasen milik VOC di Karang Heliputan, Tanjung Pinang, tahun 1985-1986, Hatcher mendapatkan 126 emas batangan dan 160 ribu benda keramik dinasti Ming dan Ching. Nilainya tidak kurang dari 15 juta dolar AS saat itu.

Lalu Hetcher mengangkat kapal Tek Sing di Perairan Kepulauan Bangka, Sumatera Selatan tahun 1999 lalu yang nilainya Rp500 miliar. Kini Hatcher diduga muncul kembali di perairan Blanakan, Subang. Jika Hatcher berhasil mengangkat harta karun dari Subang, maka ini akan menjadi rekor selama karirnya.
(Ant/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010