"Masa penawaran obligasi diharapkan dapat dilakukan pada awal Juni, atau dua minggu sebelum masa efektif," kata Direktur Utama Rinaldi Firmansyah, saat pemaparan Kinerja Telkom Triwulan I 2010, di Jakarta, Jumat.
Menurut Rinaldi, saat ini proses penerbitan obligasi sedang berlangsung, dengan menunjuk PT Bahana Sekuritas sebagai penjamin utama (lead underwriter), bersama PT Mandiri Sekuritas dan PT Danareksa.
Sementara itu Direktur Keuangan Sudiro Asno mengatakan, kajian meliputi rencana membagi dua obligasi, dengan jangka waktu (tenor) 5 tahun dan 10 tahun.
"Porsi kedua obligasi tersebut bisa masing-masing Rp1,5 triliun, bisa Rp1 triliun dan Rp2 triliun," kata Sudiro.
Ia menuturkan, obligasi yang akan diterbitkan sudah mendapat rating AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Mesku begitu, Sudiro tidak bersedia merinci bunga kupon obligasi yang akan diterbitkan tersebut.
"Bunga kupon obligasi sesuai dengan benchmark pasar, tetapi kemungkinan bisa di bawah 10 persen," tegas Sudiro.
Rinldi menambahkan, dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk memenuhi sebagian belanja modal (capex) yang pada 2010.
Pada 2010, perseroan mengalokasikan capex sebesar 2 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp19 triliun.
Sebesar 70 persen di antaranya akan dibelanjakan untuk layanan seluler Telkomsel, sebesar 25 persen untuk Telkom, dan 5 persen untuk anak perusahaan lainnya.
(R017/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010