"Dalam pandangan saya, APEC yang ditata ulang masih akan ditentukan oleh prioritas yang membentuk inti kawasan saat ini," kata Muhyiddin saat pidato pembukaan APEC CEO Dialogues Malaysia 2020 di Kuala Lumpur, Kamis.
Dia mengatakan prioritas tersebut adalah perdagangan dan investasi bebas dan terbuka, integrasi ekonomi regional, serta kerjasama ekonomi dan teknis.
Muhyiddin mengatakan bahwa tujuan tersebut merupakan bagian integral untuk membangun kembali ekonomi setelah pandemi COVID-19.
"Sementara pilar inti yang menginformasikan kerja APEC kemungkinan akan tetap sama, sekarang ada kebutuhan yang nyata dan spesifik untuk memastikan keseimbangan yang halus antara prioritas kesehatan dan kebutuhan ekonomi kita," katanya.
Muhyiddin menguraikan tiga bidang yang perlu menjadi fokus APEC yakni dukungan dan komitmen untuk sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, mendukung ekonomi digital dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Dia juga mengatakan kerja sama yang lebih erat antara pemerintah dan sektor swasta masing-masing ekonomi penting untuk mendorong pertumbuhan dan menghasilkan kemakmuran.
"Sementara pemerintah dapat terus melakukan langkah-langkah yang melestarikan ekosistem yang berorientasi pada perdagangan dan investasi, pada akhirnya dorongan, ketahanan dan adaptasi sektor swasta yang akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi APEC," katanya.
Malaysia akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin ekonomi APEC virtual pada hari Jumat.
Dengan tema "APEC Re-Imagined: Priorities in aftermath of COVID-19," APEC CEO Dialogues Malaysia 2020, diselenggarakan oleh APEC Business Advisory Council (ABAC) - Malaysia, akan menghubungkan pemerintah dan pemimpin bisnis dari 21 anggota APEC.
Baca juga: Menteri Industri dan Perdagangan Malaysia buka pertemuan menteri APEC
Baca juga: Malaysia akan jadi tuan rumah AELM APEC pada November 2020
Baca juga: Presiden China ke Malaysia, Indonesia, dan KTT APEC
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020