Medan (ANTARA News) - Lima warga Kecamatan Sitio-Tio, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, hanyut dalam banjir bandang yang terjadi Kamis (29/4) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Dalam pencarian, polisi dan aparat Pemkab Samosir berhasil menemukan seorang dari lima korban itu, Marsaulina boru Situmorang (15), dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Sementara empat orang lainnya Lidya boru Tamba (48), Marintan Rumada Situmorang (4), Pegang Hasudungan Situmorang (9), dan Samuel Aldo Situmorang (10) belum diketemukan, kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Baharudin Djafar di Medan, Jumat.
Ia menjelaskan, banjir bandang itu terjadi di dua desa yakni Desa Rangsang Bosi dan Desa Sibulan akibat meluapnya Sungai Sitorang Nabolon setelah hujan deras mengguyur daerah itu.
Selain menghanyutkan lima warga, banjir bandang itu juga menyebabkan timbulnya kerugian materi karena rusaknya sejumlah rumah dan infratsruktur desa.
Berdasarkan pendataan sementara, satu buah rumah semi permanen rusak berat dan empat jembatan serta sebuah kendaraan roda dua hanyut di Desa Sibulan.
Di Desa Rangsang Besi tercatat empat rumah rusak berat akibat dihantam banjir bandang dari luapan sungai yang lebarnya sekitar 30 meter tersebut.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
bupati introspeksi lah, ajak buapti sekitar tao toba utk berperan melestarikan tao toba, penebangan hutan dan pemalakan yakin pasti anda tau, jika anda tdk berani dan tegas sia-sia anda ,tdk tertutup kemungkinan suatu saat samosir tenggelam.Via antara news berharap Pusat jangan terlalu mendominasi masalah indorayon dan asahan, kasihanilah kami kabupaten termiskin, tertinggal tapi banyak mencetak ilmuan dan jenderal bintang 3. sbagi par samosir sy sedih .kasihani kami.