kami mengimbau masyarakat tidak menjadikan jalur jelajah gajah sebagai pemukiman dan areal budi daya tanaman

Banda Aceh (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menangani gangguan gajah liar yang masuk pemukiman dan merusak rumah warga di Kabupaten Bener Meriah.

Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Kamis, mengatakan tim BKSDA bersama unsur pemerintah daerah dan masyarakat terus berupaya menghalau gajah keluar pemukiman warga.

"Saat ini, tim sedang melakukan penggiringan gajah liar keluar pemukiman menuju kawasan hutan. Penggiringan dilakukan dengan bunyi-bunyian seperti mercon," kata dia.

Menyangkut berapa lama waktu penggiringan, Agus Arianto menyebutkan tergantung jarak pemukiman warga dengan kawasan hutan.

Namun, tim berupaya menggiring gajah liar tersebut sejauh mungkin dari pemukiman.

Baca juga: BKSDA pasang alat pelacak posisi gajah liar di Aceh Timur

Ia menyebutkan jalur jelajah gajah tetap yang kemungkinan pemukiman penduduk tersebut dahulu merupakan jalur jelajah gajah sehingga terjadi konflik.

"Kami bersama pemerintah daerah, mitra, dan masyarakat terus berupaya meminimalkan konflik gajah dengan manusia. Karena itu, kami mengimbau masyarakat tidak menjadikan jalur jelajah gajah sebagai pemukiman dan areal budi daya tanaman," kata Agus Arianto.

Kawanan gajah liar memasuki pemukiman warga di Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah. Kawanan gajah dilaporkan merusak satu rumah warga di tempat tersebut.

Reje (Kepala) Kampung Negeri Antara Riskanadi mengatakan kawanan satwa dilindungi ini kembali memasuki pemukiman warga pada Selasa (17/11) malam.

"Satu rumah rusak milik Erwin (44). Penghuni rumah terpaksa mengungsi ke rumah warga lainnya. Warga memperbaiki rumah tersebut, tetapi masih kekurangan papan," kata dia.

Riskanadi menyebutkan ada tiga ekor gajah terlihat warga memasuki pemukiman. Diperkirakan masih ada dua kelompok gajah lainnya berkeliaran di dekat perkampungan tersebut.

Selain merusak rumah, kata Riskanadi, kawanan gajah juga merusak sejumlah tanaman warga setempat. Belum diketahui berapa kebun warga yang dirusak kawanan satwa dilindungi tersebut

"Beberapa kebun warga rusak. Sekarang gajah masih berada di dekat perkampungan. Kami berharap pihak terkait membantu kami melakukan penggiringan," kata Riskanadi.

Baca juga: Pulahan gajah liar obrak-abrik kebun warga di Aceh Jaya
Baca juga: BBKSDA Riau halau 14 gajah liar yang masuk permukiman

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020