Jakarta (ANTARA News) - Tim " 7 Summits Expedition" atau tim pendakian puncak gunung tertinggi di tujuh benua akan menjalani tes kesehatan setelah sampai di markas Wanadri di Bandung, Jawa Barat.
Tim Alpha yang beranggotakan 11 orang dengan enam pendaki inti ini baru saja tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Kamis, setelah sukses melakukan pendakian ke Puncak Ndugu-Ndugu (4.884) Papua.
"Sebelum menjalani tes kesehatan dan fisik seluruh pendaki diberi kesempatan libur selama 10 hari. Setelah itu baru menjalani program yang telah ditetapkan," kata Ketua Harian "7 Summits Expedition" Yoppie R Saragih.
Menurut dia, tes kesehatan dan tes fisik sesuia dengan jadwal akan dilaksanakan di Universitas Padjadjaran Bandung. Tes sendiri dilakukan setelah masa istirahat pendaki selesai.
Setelah itu, tim yang beranggotakan pendaki muda Wanadri ini akan menjalani latihan di beberapa tempat sebelum melakukan pendakian ke Puncak Kilimanjaro (5892) di Tanzania Afrika.
"Latihan akan digelar Bukit Citatah, Gunung Cerme dan Gunung Sindoro guna menyiapkan pendakian selanjutnya," katanya menambahkan.
Tim Alpha itu terdiri dari Djukardi Adriana, Muhammad Gunawan, Agus Nugraha, Fajar, Iwan Irawan, Ardesir Yaftheby, Martin Rimbawan, Nurhuda, Fadjri Al Luthfi, Gina Afriani dan dr. Gunawan Mutiara,
Setelah mencapai puncak Ngudu-Ndugu /Cartenz Pyramid (4884) di Papua Indonesia, Tim 7 Summits Expedition akan melanjutkan pendakian ke puncak tertinggi di enam benua yang lain.
Sasaran kedua pendakian adalah Puncak Kilimanjaro (5892) di Tanzania Afrika medio Juli-Agustus 2010. Selanjutnya Pucak Elbrus (5642) di Rusia medio Agustus-September.
Sasaran keempat adalah Puncak Vinson Massif (4897) di Antartika medio Desember 2010-Januari 2011, sasaran kelima Puncak Denali/Mc Kinley (6194) di Alaska medio April-Mei 2011.
Sasaran keenam adalah Puncak Aconcagua (6962) di Argentina medio November-Desember 2011 dan sasaran ketujuh adalah Puncak Sagarmatha/Everest (8850) di Nepal medio April-Mei 2012. (B016/K004)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010