Frankfurt (ANTARA News/AFP) - Ketua Bank Sentral Eropa (ECB) Jean-Claude Trichet, Kamis, mendesak Jerman untuk memimpin menggerakan Eropa ke arah stabilitas ekonomi yang lebih besar di tengah-tengah krisis keuangan Yunani.

"Saya menghitung terutama pada Jerman" untuk mendorong pengawasan kuat rekannya sebagai pertimbangan dalam Pakta Pertumbuhan dan Stabilitas Uni Eropa, Dow Jones Newswires mengutip perkataan Trichet dalam pertemuan puncak kesembilan Ekonomi Munich.

Itu akan membantu memberikan Eropa dengan "sebuah bimbingan yang kuat" karena berusaha untuk pulih dari resesi ekonomi historis dan krisis yang dipicu oleh ancaman default (gagal) utang negara Yunani.

Jerman telah dikritik keras karena menyeret kakinya sehubungan dengan paket bersama penyelamatan Yunani yang disusun oleh Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional.

Sebagai anggota terbesar zona euro, Jerman mungkin akan membuat kontribusi tunggal yang terbesar ke bail-out, saat ini diperkirakan sekitar 25 miliar euro (33 miliar dolar) dari total 120 miliar euro selama tiga tahun.

Berlin hampir menyetujui bail-out tetapi bersikeras menerapkan Yunani sebuah program penghematan "ambisius" untuk ditukar bantuan.

Jerman bersedia berkorban untuk mendapatkan keuangan mereka sendiri dalam rangka itu, tapi merasa tersinggung untuk juga harus mencakup biaya apa yang mereka anggap kebijakan keuangan boros oleh pejabat Yunani.

Trichet tetap menyerukan untuk "program multi tahun yang berani, komprehensif dan meyakinkan" untuk membantu Yunani, yang kesulitan dengan utang sekitar 300 miliar euro dan defisit publik sebesar 13,6 persen dari produk domestik bruto.

Namun dia menambahkan bahwa zona euro perlu untuk membuat lompatan "dalam kebijakan pengawasan dan penyesuaian kebijakan," setelah sebagian besar dari 16 anggotanya mengalami defisit besar untuk mencoba melawan perlambatan ekonomi.

Pasar mengkhawatirkan situasi Yunani sekarang menyebar ke negara-negara lain seperti Italia, Portugal dan Spanyol.

Meragukan secara luas Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan seharusnya membatasi defisit tidak lebih dari tiga persen dari PDB dan utang tidak lebih dari 60 persen.

"Kita harus tegas meningkatkan efektivitas pengawasan kebijakan fiskal dan ekonomi rekan-rekan," tegas Trichet. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010