Sebagai bagian dari upaya mendukung percepatan implementasi program PEN dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi.
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) sudah membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah mencapai total Rp342,52 triliun melalui mekanisme pasar dan secara langsung hingga 17 November 2020 untuk mendukung APBN dalam pembiayaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Sebagai bagian dari upaya mendukung percepatan implementasi program PEN dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo usai Rapat Dewan Gubernur BI 18-19 November 2020 di Jakarta, Kamis.
Gubernur BI merinci bank sentral ini telah membeli SBN di pasar perdana melalui mekanisme pasar sebesar Rp72,49 triliun.
Baca juga: BI injeksi likuiditas perbankan Rp680,89 triliun
Pembelian SBN di pasar perdana sesuai mekanisme pasar ini, lanjut dia, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) dengan Menteri Keuangan pada 16 April 2020.
Pembelian SBN di pasar perdana sesuai mekanisme pasar itu termasuk dengan skema lelang utama, greenshoe option dan private placement.
Kemudian, BI membeli SBN pemerintah melalui mekanisme secara langsung sesuai SKB dengan Menteri Keuangan pada 7 Juli 2020 sebesar Rp270.03 triliun.
Baca juga: BI turunkan suku bunga acuan jadi 3,75 persen
Selain itu, BI juga merealisasikan pembagian beban dengan pemerintah untuk pendanaan non public goods-UMKM sebesar Rp114,81 triliun sesuai dengan SKB dengan Menteri Keuangan pada 7 Juli 2020.
“Dengan sinergi ini, Pemerintah dapat lebih 9 pada upaya akselerasi realisasi APBN Tahun 2020 untuk mendorong pemulihan perekonomian nasional,” imbuhnya.
Pemerintah mengalokasikan pagu anggaran PEN sebesar Rp695,2 triliun yang mengakibatkan defisit APBN 2020 melebar hingga 6,34 persen.
Dari jumlah itu, hingga 9 November 2020 realisasi belanja anggaran PEN sudah mencapai Rp383 triliun atau sekitar 55,1 persen dari pagu anggaran.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020