Lima orang tersebut mengalami luka berat di bagian tubuhnya terutama kepala, sehingga harus mendapat perawatan rumah sakit.
Lima korban luka tabrakan tersebut yakni, seorang sopir mobil box H. Asep Hasan (37) warga kampung Kaum Wetan, Kecamatan Rajapolah, Tasikmalaya.
Seorang kondektur angkutan kota (Angkot) 013, Aji (38) warga Lewi Liang Cibuni Geulis Kecamatan Bungursari, Tasikmalaya. Pengendara sepeda motor, Tati (19) warga Sodong Hilir, Tasikmalaya, dan penumpang angkot 013, Ai Siti (27) dan Ny Koyoh (43) keduanya warga Gunung Kaler, Sukaratu, Tasikmalaya.
Saksi mata warga sekitar yang melihat langsung kejadian tabrakan beruntun tersebut, Jajang (49) mengatakan, tabrakan berawal ketika mobil box melaju dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi dari arah Rancabango menuju bunderan by pass jalan Ir H. Juanda.
Tiba-tiba mobil tersebut oleng karena mencoba menghindari laju sepeda motor dari arah berlawanan yang sedang menyalip mobil.
"Mobil box ini lempar setir, ketika sebuah motor akan menyalip mobil yang ada di depannya," kata Jajang.
Akibatnya pengemudi mobil box terpaksa menabrak sepeda motor tersebut hingga terpental, sedangkan mobil box oleng dan hampir terperosok dalam selokan pinggir jalan.
Pengemudi tersebut mencoba menghindari mobilnya masuk selokan hingga akhirnya arah kendaraannya berbalik arah dan terseret bagian kanan mobil di atas aspal jalan.
Akibatnya mobil box tersebut menabrak angkot 013 yang datang dari arah berlawanan, serta sebuah mobil Grand Livina yang tengah diparkir hingga mengakibatkan seluruh mobil tersebut rusak.
Bahkan supir mobil box terjepit di dalam kemudinya dan para penumpang angkot mengalami luka-luka akibat benturan yang cukup keras di dalam angkot.
"Dengan posisi terbalik, mobil box menyeruduk angkot saya," kata sopir angkot 013, Popon (35).
Akibat peristiwa tersebut, membuat kemacetan jalan cukup panjang, yang terjadi beberapa jam, sebelum akhirnya mobil yang mengalami tabrakan diamankan ke markas Polresta Tasikmalaya. (FPM/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010