tingginya angka kelahiran penyebabnya lebih akibat sulitnya PUS mengakses alat kontrasepsi

Provinsi Riau (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan RS Hermina Kota Pekanbaru, Riau, menjalin kerja sama melayani pasangan usia subur (PUS) untuk pemasangan alat kontrasepsi berbagai jenis di antaranya IUD dan implan.

Kerja sama itu guna menekan munculnya baby boom atau ledakan kelahiran anak saat pandemi COVID-19.

"Selama COVID-19, tercatat secara nasional tingginya angka kelahiran penyebabnya lebih akibat sulitnya PUS mengakses alat kontrasepsi ke rumah sakit sehingga BKKBN terpaksa mencari berbagai metode seperti saat ini di RS Hermina," kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) BKKBN Dr. dr. M Yani MKes PKK di Pekanbaru, Kamis.

Baca juga: Pekanbaru diharapkan jadi motivator kesertaan ber-KB pria nasional

Yani saat meninjau pelayanan pemasangan alat kontrasepsi tersebut mengatakan kegiatan pelayanan di RS Hermina dilakukan secara bertahap dan hingga Kamis siang jumlah akseptor yang terlayani sudah mencapai 100 orang.

Apa yang dilakukan ini, katanya, diharapkan bermanfaat, khususnya mengatasi persoalan "baby boom", dan BKKBN harus mengintervensi itu, sekaligus perlu memperluas lagi jangkauan BKKBN terhadap mereka yang membutuhkan alat kontrasepsi dan tidak menginginkan anak.

Baca juga: BKKBN Riau targetkan jaring 22.600 akseptor baru

"Selama kegiatan di RS Hermina yang bisa disebut sebagai kegiatan bakti sosial karena PUS memperoleh pelayanan gratis itu, dilakukan tidak seperti cara-cara biasa namun tetap menerapkan protokol kesehatan, mencuci tangan dengan hand sanitizer, memakai masker, menjaga jarak fisik aman serta menghindari kerumunan," katanya.

Karena itu, katanya lagi, BKKBN berterima kasih pada akseptor yang bersedia menjadi akseptor KB aktif, para petugas RS Hermina, serta masyarakat Kota Pekanbaru, yang siap bekerja kendati dalam situasi pandemi COVID-19 ini.

Baca juga: Kepala BKKBN sebut ketahanan pangan tentukan kualitas SDM

"Masyarakat silahkan menghubungi petugas RS untuk mendapatkan kebutuhannya menjadi akseptor KB, jangan khawatir mereka yang tidak ingin mendapatkan anak bisa mendapatkan alat kontrasepsi yang sudah disediakan secara gratis," katanya.

Selama di Pekanbaru, M Yani menjadi pemateri dalam kegiatan sosialisasi dan fasilitasi pembentukan pendidikan kependudukan jalur non formal melalui Diklat ASN BPSDM Provinsi Riau yang digelar di Gedung BKKBN Riau di Jalan Terubuk Kota Pekanbaru.

Baca juga: PUS ikuti KB aktif di Yogyakarta berkurang dari 70 jadi 66,6 persen

Pewarta: Frislidia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020