Kepada polisi, Heni (21), mahasiswi Stikes jurusan Kebidanan, Kota Tasikmalaya, menerangkan setiap status dalam akun facebooknya selalu menuliskan kejelekannya sehingga nama baiknya pandangan jatuh di mata saudara dan kerabat serta dosennya.
Si pembajak mengisikan kata-kaa kotor dan tidak pantas dalam akun Heni, namun perempuan muda ini baru mengetahui akun facebooknya dibajak dari beberapa teman dekatnya yang merasa terganggu kata-kata kotor di akunnya.
Teman-temannya mengira Heni menuliskan sendiri kata-kata kotor itu, namun setelah bertemu langsung ternyata Heni sama sekali tidak mengetahui status akun Facebooknyha yang penuh kata-kata kotor itu.
"Dia (pelaku pembajakan) bahkan memasang beberapa buah foto pribadi saya, seolah-olah itu milik saya pribadi, jelas ini membuat nama baik saya menjadi rusak," katanya.
Kasatreskrim Polresta Tasikmalaya, AKP Harso Pudjo Hartono, mejelaskan kasus pembajakan akun Facebook perlu penyelidikan khusus dan merupakan perilaku menyimpang dalam dunia maya sehingga harus melibatkan ahli telematika.
"Tidak mudah untuk menelusuri siapa pelaku kejahatan dalam cyber seperti ini, tapi pelaku kejahatan ini tetap dikenakan sanksi sesuai pengaduan korban," katanya. (*)
KR-FPM/Y003/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010