Bengaluru (ANTARA) - Jumlah kematian COVID-19 di Amerika Serikat melampaui 250.000 pada hari Rabu, menurut penghitungan Reuters, karena gelombang virus corona ketiga membawa lonjakan baru dalam infeksi dan memberi tekanan besar pada sistem perawatan kesehatan.

Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena virus itu naik menjadi setidaknya 78.630 pada Rabu sore, tertinggi yang pernah ada selama satu hari saat pandemi.

Gubernur dan pejabat lokal telah mengambil berbagai langkah dalam beberapa hari terakhir untuk mencoba meredam lonjakan tersebut. Cleveland meminta penduduk untuk tinggal di rumah, aturan penggunaan masker disahkan di tempat-tempat yang sebelumnya menolak mereka.

Distrik sekolah Kota New York, yang terbesar di Amerika Serikat, menghentikan pembelajaran langsung mulai Kamis.

Selama rata-rata tujuh hari, Amerika Serikat melaporkan 1.176 kematian setiap hari, lebih dari rata-rata kematian harian di India dan Brazil jika digabungkan - dua negara yang paling terkena dampak berikutnya.

Amerika Serikat telah melaporkan total sekitar 11,4 juta kasus sejak dimulainya pandemi dan tetap menjadi satu-satunya negara yang melaporkan lebih dari 10 juta kasus.

Dengan hampir 158.000 kasus per hari, hal itu menyumbang satu dari setiap 26 infeksi yang dilaporkan di seluruh dunia, menurut penghitungan Reuters.

Midwest saat ini merupakan wilayah yang paling terpukul, berdasarkan jumlah kasus per kapita. North Dakota, South Dakota, Wisconsin, Iowa dan Nebraska adalah lima negara bagian AS yang paling parah terkena dampak.

Jumlah rekor total kasus baru yang dilaporkan oleh negara bagian mana pun dalam periode 24 jam dicatat oleh Illinois pada hari Jumat, dengan 15.433 kasus baru, melampaui jumlah kasus tertinggi sepanjang masa sebelumnya sebesar 15.300 yang ditetapkan oleh Florida pada bulan Juli.

New York, yang merupakan episentrum besar virus korona AS pertama pada Maret dan April, tetap menjadi negara bagian dengan jumlah keseluruhan kematian tertinggi sejak pandemi dimulai - lebih dari 33.000.

Sumber : Reuters

Baca juga: Moderna klaim vaksin buatannya 94 persen efektif cegah COVID-19

Baca juga: Kasus COVID-19 AS lewati angka 11 juta saat pandemi meningkat

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020