Selain Ferry Juliantono, sejumlah nama aktivis kondang seperti Bambang Wirayoso (Ketum Serikat Pekerja Nasional), Karel (Sekum SPN), Teddy Wibisono, Poltak Ike Wibowo, Himawan Japra, Taufiq Riyadi (mantan Presiden BEM UI) juga bergabung ke Partai Demokrat.
Ferry yang juga mantan aktivis mahasiswa dekade 1980-an ini, mengatakan alasan bahwa perjuangan menyalurkan aspirasi rakyat, pikiran-pikiran dan program-program yang bertujuan membangun kesejahteraan masyarakata dan seyogyanya tidak berhenti pada advokasi atau pergerakan di 'jalanan'.
"Keberhasilan kita mendobrak rezim otoritarianisme orde baru dan membuka kran demokratisasi harus ditangkap sebagai peluang besar untuk mewujudkan apa yang kita perjuangkan. Partai politik sebagai lokomotif demokrasi adalah wadah kita untuk mewujudkannya," katanya.
Bersama dengan 15 teman aktivisnya yang ikut bergabung, mereka menilai bahwa arus reformasi dan perjalanan demokrasi bangsa tidak lepas dari peranan para aktivis. Meski tidaklah besar tapi juga tidak bisa dikatakan kecil dalam memajukan demokrasi, penegakan HAM serta pemberangusan KKN.
"Reformasi 1998 membuktikan peran aktif aktivis berbagai generasi tersebut untuk mengerahkan kekuatannya memajukan demokrasi, mengkampanyekan penegakan HAM, pluralisme dan kesejahterakan rakyat serta memberantas Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN)," ujar Ferry.
Untuk mensinergikan perwujudan cita-cita luhur politik tersebut, Ferry dan kawan-kawan memilih Partai Demokrat sebagai perahu untuk mengkayuh perjuangannya.
"Kami siap 'all out' untuk ikut berjuang kembali membesarkan partai Demokrat pada pemilu mendatang," katanya.
Hal tersebut didasarkan pada alasan bahwa dalam sejarah demokrasi di Indonesia, Partai Demokrat seperti halnya meteor yang berkecepatan tinggi, ia mampu meraih simpati dari rakyat Indonesia dalam waktu yang relatif singkat.
"Dan inilah bukti dari akumulasi kecintaan rakyat pada sosok SBY dan kerja keras para pengurus Partai Demokrat," ujara Ferry.
"Sepertinya halnya partai yang lain di negara demokrasi mana pun, Partai Demokrat merupakan wadah untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Dalam situasi negara yang tengah melakukan pembenahan dalam berbagai bidang setelah reformasi 1998 partai Demokrat bisa menempatkan diri dengan baik sebagai partai yang mengerti dan memahami kepentingan rakyat. Itulah yang menjadikan dasar kenapa kami memilih Partai demokrat," demikian Ferry Juliantono.
(Ant/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Semoga tidak melupakan konstituennya