Banjarbaru (ANTARA News) - Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional RI, Teuku Syamsul Bahri mengatakan, minat baca masyarakat Indonesia di perpustakaan tergolong tinggi.
"Minat baca masyarakat Indonesia cukup tinggi sehingga jika ada yang bilang minat baca masyarakat rendah, saya sangat tidak setuju," ujarnya usai peresmian "e-library", otomatisasi perpustakaan dan hotspot area di Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Banjarbaru, Kamis.
Dia mengatakan, sejauh ini tingkat kunjungan masyarakat keperpustakaan cukup tinggi dengan kebanyakan datang untuk membaca dan mencari literatur yang tersedia diperpustakaan.
"Permasalahannya bukan karena minat baca yang rendah tetapi fasilitas dan sarana prasarana yang disediakan masih belum lengkap dan sesuai harapan sehingga masyarakat kurang semangat datang keperpustakaan," ungkapnya.
Dia menepis anggapan peran perpustakaan akan digeser teknologi informasi khususnya internet yang bisa diakses setiap saat, karena keberadaan perpustakaan lebih nyata daripada internet.
"Membaca di perpustakaan membuat pengunjung bisa langsung berinteraksi dengan buku-buku yang bersifat fisik sehingga dipastikan mereka lebih nyaman dibanding internet yang terbatas ruang lingkupnya disamping sifatnya yang tidak nyata seperti buku dan bahan bacaan lain," katanya. (*)
KR-YOS/A019/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010