Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat internal untuk membahas pengamanan peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei mendatang.

"Presiden berkoordinasi dengan beberapa menteri seperti yang telah diketahui ada Menko Polhukam, Mensesneg, Seskab juga Kapolri dan Jaksa Agung untuk membicarakan sambut Hari Buruh 1 Mei yang jatuh pada Sabtu," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha kepada wartawan di kompleks Istana Presiden Jakarta, Kamis sore.

Julian mengatakan rapat yang bersifat internal tersebut dilakukan karena memang dipandang perlu komunikasi lebih intensif terkait hal tersebut.

Dalam pesan singkat melalui telepon selular, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengimbau agar peringatan hari buruh 1 Mei 2010 dapat berlangsung secara tertib dan aman.

Pemerintah juga meminta kepada perusahaan-perusahaan diminta merayakan di lingkungan masing-masing dengan segenap karyawan mereka.

Hadir pula Wakil Presiden Boediono dalam rapat pembahasan pengamanan peringatan hari buruh.

Dari pengamatan ANTARA, Wakil Presiden Boediono dan para menteri melangsungkan rapat internal itu di Wisma Negara bersama Presiden.

Menurut Julian, Wapres Boediono kemudian memberikan keterangan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Wisma Negara di ruangan terpisah.

Hingga pukul 16.30 WIB , Wapres masih memberikan keterangan kepada KPK sejak sekitar pukul 14:30 WIB.

Julian mengatakan tidak ada unsur kesengajaan Wapres memberikan keterangan pada KPK di Wisma Negara.

"Tentunya juga seperti diketahui bahwa hari ini diagendakan Wapres akan memberikan keterangan pada KPK sebagaimana yang diagendakan mungkin memang pernyataan mengapa tempatnya ada di lingkungan istana presiden itu hanya sifatnya kebetulan karena saat Wapres bertemu para menteri seperti tadi saya sebutkan dengan Presiden kemudian ditawarkan pada KPK bagaimana itu diselenggarakan di dalam kompleks istana dan itu tidak salahi prosedur atau tidak bermasalah," kata Julian.

(T.P008*G003/A011/S026)

(T.P008/B/A011/A011) 29-04-2010 16:55:44

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010