Batam (ANTARA News) - Sebagian passport milik pekerja PT Drydocks World Graha berkebangsaan India terbakar dalam kerusuhan antar pekerja di perusahaan itu di Batam, Kepulauan Riau, Kamis pekan lalu.
"Sebagian passport terbakar, tapi tidak semuanya," kata Plh Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Batam Yudi Kurniadi di Batam, Kamis.
Dari sekitar 50 pekerja India, ia memperkirakan 20 di antaranya passport-nya terbakar. Sampai sekarang pengecekan passport milik pekerja asal India di perusahaan masih berjalan.
"Ruangan HRD-nya terbakar, padahal passport-nya disimpan di sana, bagaimana tidak terbakar," kata dia.
Yudi juga membantah para pekerja India ilegal, tanpa dokumen yang lengkap.
"Mereka legal semua, memiliki izin tinggal dan Kitas," kata dia.
Menurut Yudi, hanya passport pekerja asal India yang terbakar, sedangkan dokumen pekerja asal Singapura dan negara lain, tetap utuh.
Sementara itu, PT Drydocks World membantah telah memecat seluruh pekerja berkebangsaan India, seperti yang diberitakan.
"Kami tidak ada memecat orang India, tolong itu dikoreksi," kata bagian sumber daya manusia DrydocksWilhelmus Fernandes di Batam, Rabu.
Namun, ia membenarkan, saat ini tidak ada orang India yang bekerja di Drydocks World Graha, karena operasional perusahaan memang belum berjalan lagi.
Selain itu, menurut dia, sebagian pekerja berkebangsaan India telah meninggalkan Batam, paskakerusuhan yang melibatkan pria India dengan pekerja Batam.
"Sebagian mereka sudah pulang," kata dia.
Ia mengatakan pekerja berkebangsaan India meninggalkan Batam karena menganggap Batam belum kondusif untuk ditinggali.
Ditanya apakah Drydocks World Graha akan mempekerjakan tenaga kerja asing asal India kembali, jika perusahaan sudah beroperasi, ia menolak untuk menjawab.
"Jangan dulu. Itu tanya ke polisi," kata dia.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010