Cilacap (ANTARA News) - Wilayah Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kembali terjangkiti penyakit malaria setelah sejak 2005 dinyatakan bebas dari penyakit ini.

"Penyakit malaria kembali ditemukan di Desa Klaces, Kecamatan Kampung Laut, sejak akhir Februari lalu," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Kuswantoro di Cilacap, Kamis.

Menurut dia, penyakit ini pertama kali ditemukan pada seorang pendatang dari Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dan menyebar dalam waktu singkat.

Hingga saat ini, kata dia, telah ditemukan sebanyak 43 kasus malaria dan seluruhnya berhasil ditangani dengan cepat.

"Kami segera melakukan penemuan dan pengobatan penderita dengan melibatkan Juru Malaria Desa (JMD). Di sana ada delapan orang JMD yang bertugas berkeliling ke rumah-rumah warga setiap hari," katanya.

Menurut dia, petugas JMD ini berusaha mencari warga yang sakit panas untuk diperiksa darahnya termasuk pemeriksaan terhadap para pendatang.

Jika diketahui positif menderita malaria, kata dia, orang tersebut akan segera diobati.

"Kalau semakin banyak yang ditemukan, berarti meminimalkan penularan," katanya.

Selain itu, kata dia, Dinkes juga melakukan larvasidasi untuk membunuh jentik nyamuk (larva) anopheles menggunakan larvasida.

Kendati demikian, dia mengatakan populasi nyamuk anopheles yang ditemukan di wilayah tersebut tidak sebanyak pada periode 1984-1989 dan 1999-2005.

Menurut dia, kasus malaria di Kampung Laut pada periode 1984-1989 mengakibatkan 116 jiwa meninggal sedangkan pada 1999-2005, jumlah penderitanya tidak sebanyak periode sebelumnya.

"Hingga saat ini wilayah endemis malaria di Kabupaten Cilacap hanya ditemukan di Kecamatan Kampung Laut," katanya.

Disinggung mengenai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk lainnya, Kuswantoro mengatakan jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cilacap cenderung mengalami penurunan dibanding tahun 2009.

Menurut dia, sejak Januari 2010 hingga pekan ketiga April ditemukan 142 kasus dengan seorang penderitanya meninggal dunia.

Sementara untuk penyakit chikungunya, kata dia, sejak Januari hingga saat ini sudah mencapai 4.500-an penderita.

"Jumlah tersebut melebihi tahun sebelumnya yang mencapai 1.200-an penderita. Akan tetapi dalam bulan ini tampak terjadi penurunan," katanya.

(U.KR-SMT/M028/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010