Stadion baru menggunakan daya matahari akan disiapkan negara itu agar kondisinya sesuai dengan persyaratan FIFA, untuk mengurangi panasnya matahari Arab, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Penawaran Qatar sebesar empat milyar dolar untuk menyelenggarakan Piala Dunia dianggap berlebihan oleh banyak pihak, karena pada musim panas temperatur di negara itu mencapai 50 derajat Celsius, tetapi penyelenggara mengatakan mereka dapat menciptakan stadion dengan karbon netral di area itu.
"Penampilan puncak bagi seorang pemain mencapai 24 hingga 29 derajat Celsius dan kami dapat menjamin 27 derajat di lapangan," kata Sheikh Mohammed bin Hamad bin Khalifa al-Thani, putera Emir Qatar.
"Kini tiba saatnya Piala Dunia datang ke Timur Tengah. Ini kaliber olahraga global dan bila olahraga ini mampir ke sini akan menciptakan kebangkitan luar biasa di kawasan ini," katanya.
Alat kolektor termal matahari (solar) di atas stadion akan mentransfer dan menyimpan daya yang kemudian dipancarkan berupa udara dingin ke seluruh penjuru stadion sampai ke tribun penonton.
Sistem itu meneruskan daya secara elektris sehingga menciptakan karbon netral di stadion, kata salah seorang ofisial.
Badan sepak bola dunia FIFA akan memutuskan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 pada Desember mendatang.
Australia, Inggris, Jepang, Belanda/Belgia, Rusia, Spanyol/ Portugal dan Amerika Serikat, melakukan penawaran (bidding) sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Qatar dan Korea Selatan melakukan penawaran hanya untuk babak final 2022.(A008/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010