Jepang meyakini pentingnya bahwa kebebasan, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan supremasi hukum, yang universal dalam komunitas internasional, juga dijamin di ChinaTokyo (ANTARA) - Jepang mengamati dengan cermat kondisi hak asasi manusia di wilayah Xinjiang China dengan prihatin, kata juru bicara pemerintah Jepang Katsunobu Kato pada Rabu.
"Jepang meyakini pentingnya bahwa kebebasan, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan supremasi hukum, yang universal dalam komunitas internasional, juga dijamin di China," ujar kepala sekretaris kabinet Katsunobu Kato dalam sebuah konferensi pers.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa lebih dari satu juta warga Muslim telah ditahan di Xinjiang, yakni wilayah di China yang disebut para aktivis tempat di mana kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida sedang terjadi.
Baca juga: Sebanyak 39 negara mendesak akses untuk pengamat hak asasi ke Xinjiang
Baca juga: Beijing setujui kunjungan diplomat Uni Eropa ke Xinjiang
China membantah adanya pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Muslim di Xinjiang.
Pemerintah China mengatakan kamp-kamp di Xinjiang berfungsi untuk memberikan pelatihan kejuruan dan membantu memerangi ekstremisme.
Sumber: Reuters
Baca juga: Asosiasi Islam Xinjiang desak AS hentikan politisasi agama
Baca juga: China klarifikasi pernyataan Pompeo soal komunitas Muslim Uighur
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020