Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan bahwa digitalisasi UMKM merupakan bentuk realisasi dari dua agenda besar pemerintah RI saat ini, yaitu agenda pemulihan ekonomi nasional dan agenda transformasi digital.
"Oleh karena itu, selain penguatan ekosistem UMKM, pemerintah juga melakukan berbagai upaya untuk memperkuat ekosistem digital, khususnya e-commerce," ujar Menko Airlangga dalam Google For Indonesia yang digelar secara daring, Rabu.
Penguatan ekosistem digital, lanjut Airlangga, didukung melalui sejumlah regulasi, seperti menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
Baca juga: Gojek fokus ke digitalisasi UMKM, investasi teknologi dan SDM di 2021
Baca juga: Produk digital terlaris di "warung" Mitra Tokopedia
Ia memaparkan, pemerintah juga mempercepat pembangunan infrastruktur 4G, memperkuat sistem logistik nasional, memperkuat keamanan siber dan pelindungan data terutama data pribadi, dan menciptakan fair playing field, antara lain melalui pengaturan pajak digital.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp695,2 triliun yang digunakan untuk pengendalian pandemi kesehatan sebesar Rp87,5 triliun, dan pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp607,5 triliun.
"Dari alokasi tersebut, dukungan bagi UMKM disiapkan sebesar Rp123,46 triliun yang antara lain direalisasikan dalam bentuk subsidi bunga, penjaminan kredit, relaksasi pajak, dan bantuan produktif," kata dia.
Selain itu, Menko Airlangga menambahkan, melalui RUU Cipta Kerja, pemerintah juga menyiapkan berbagai kemudahan bagi UMKM.
Mulai dari pembebasan biaya perizinan bagi usaha mikro dan keringanan biaya perizinan bagi usaha kecil, pembebasan biaya sertifikasi halal bagi usaha mikro dan kecil, penyederhanaan proses pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual, dan penggunaan kegiatan usaha mikro dan kecil sebagai jaminan kredit program.
Ada pula prioritisasi produk/jasa usaha mikro dan kecil dan koperasi sedikitnya 40 persen dalam pengadaan barang/jasa pemerintah, pemberian insentif pajak penghasilan bagi usaha mikro dan kecil, serta pendampingan seperti dukungan manajemen, sumber daya manusia, anggaran, serta sarana dan prasarana termasuk digitalisasi.
Menko Airlangga mengatakan bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Perusahaan teknologi Google baru-baru ini memberikan pelatihan keahlian digital dan bantuan pembiayaan rendah bunga senilai 10 juta dollar AS kepada UMKM.
"Kami harapkan melalui inisiatif Google tersebut, UMKM dan tenaga kerja produktif di Indonesia dapat terbantu untuk terus beraktivitas di tengah pandemi dan meningkatkan keahlian digital," kata Airlangga.
"Semoga semua upaya yang kita lakukan mampu merealisasikan potensi ekonomi digital Indonesia sebesar 124 miliar dollar AS di tahun 2025, menuju tercapainya visi Indonesia Maju di tahun 2045," pungkasnya.
Baca juga: Google berikan bantuan 11 juta dolar AS untuk UMKM dan pencari kerja
Baca juga: Kemenparekraf dorong munculnya desainer andal di Indonesia
Baca juga: Digitalisasi UMKM, langkah besar songsong kebangkitan ekonomi
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020