Dalam pidatonya pada acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2010 di Jakarta, Rabu, yang dihadiri oleh jajaran kepala daerah mulai dari Gubernur hingga Bupati/Walikota, Presiden juga mengingatkan kepala daerah agar tidak sibuk memperkaya diri dan keluarga.
"Kita semua, termasuk saya, diharapkan tidak sibuk memperkaya diri dan keluarganya," ujarnya.
Kepala Negara mengingatkan para kepala daerah untuk tidak asal-asalan bekerja sehingga tidak menunjukkan kegigihan membangun masing-masing wilayahnya.
Ia juga meminta kepala daerah untuk tidak terbiasa menyalahkan pihak lain dan sebaliknya tidak segera menyelesaikan masalah di daerahnya.
"Mari kita bebaskan diri kita dari ketidakbertanggungjawaban seperti itu," ujarnya.
Presiden dalam Musrenbangnas 2010 untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2011 itu kembali mengingatkan Gubernur dan Bupati/Walikota tujuan pembangunan untuk memenuhi kesejahteraan rakyat.
Kepala Negara kembali mengingatkan amanat rakyat yang dibebankan kepada kepala daerah ketika berlangsung pemilihan langsung.
"Mari kita bangun budaya malu. Jika negara, provinsi, dan kabupaten/kota tidak ada kemajuannya maka berarti rakyat salah memilih kita semua. Biasanya rakyat akan mengganjar pada saat Pemilu atau Pilkada jika rakyat merasa dikecewakan," tuturnya.
Dalam pidatonya, Presiden juga meminta kepala daerah untuk memimpin sendiri pembangunan di daerahnya dan tidak mendelegasikannya kepada bawahan.
Kepala daerah juga dituntut rajin turun ke daerah dan tidak memimpin dari belakang meja.
"Kalau ada masalah, atasi, jangan menghindar atau bahkan lari. Itu namanya saudara menyimpan bom waktu," demikian Presiden.(D013/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010