Malang (ANTARA News) - Warga yang bermukim di sekitar kawasan pabrik rokok yang beroperasi di Kota Malang, Jawa Timur, diberi alat kontrasepsi jenis implant (susuk) secara gratis dari pemerintah kota.
Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Malang Dr Jarot Edy Sulistyono, Rabu, mengatakan, implant yang diberikan secara cuma-cuma itu sebanyak 10 ribu.
"Anggaran untuk pembelian implant itu diambilkan dari dana bagi hasil (DBH) cukai 2010. Untuk pembelian 10 ribu implant ini dibutuhkan dana sekitar Rp300 juta," katanya.
Pemberian implant tersebut tidak langsung diberikan pada masyarakat, namun melalui klinik-klinik di sekitar kawasan industri rokok. Sekarang sudah ada 49 klinik yang bersedia melayani pemasangan implant bagi masyarakat.
Selain alat kontrasepsi (implant)-nya yang diberikan secara cuma-cuma, kata mantan Kahumas Pemkot Malang itu, pemasangannya di klinik-klinik yang digandeng BKBPM juga gratis, sehingga warga tidak perlu memikirkan biaya apa pun.
Ia mengakui, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah terjadinya "baby boom" di daerah itu, sebab angka kelahiran dan pertumbuhan penduduk di kota pendidikan itu sudah mencapai 0,7 persen per tahun.
Menyinggung animo masyarakat untuk ber-KB di daerah itu, Jarot mengatakan, cukup tinggi, terutama untuk KB pil, yakni mencapai 1.595 pada tahun 2009.
Ia menyebutkan, total warga yang memasang alat kontrasepsi (ber-KB) selama kurun waktu 2009 mencapai 10.361 orang.
Pengguna KB suntik tercatat 602 orang, pil 1.595 orang, medis operasi wanita (MOW) atau tubektomi sebanyak 428 orang, medis operasi pria (MOP) atau vasektomi sebanyak 23 orang, dan selebihnya menggunakan kondom, IUD serta implant.
Pada tahun 2010, katanya, pihaknya menargetkan 16.925 orang peserta KB baru dengan sasaran tertinggi untuk KB suntik dan pil."Kami juga terus mendorong agar kaum laki-laki juga ikut aktif ber-KB melalui metode MOP," katanya.
Hingga saat ini total jumlah peserta KB di Kota Malang sebanyak 96 ribu orang lebih dan pasangan usia subur (PUS) mencapai 124.388 pasangan.
Peserta KB di daerah itu masih didominasi oleh peserta KB suntik yang mencapai 40 ribu lebih. Di urutan kedua adalah peserta KB IUD sebanyak 23 ribu peserta, pil sekitar 16 ribu orang, tubektomi 10.800 peserta, implant 2.230, kondom sekitar 4 ribu orang dan MOP sebanyak 164 peserta.(E009/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010