Samarinda (ANTARA News) - Di berbagai kesempatan, Pemerintah Kota Samarinda terus berusaha meminimalisir penyalah gunaan Narkotika Obat/bahan Berbahaya (Narkoba) bagi masyarakat, salah satunya adalah lewat seleksi Paskibraka.
"Para calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang mengikuti seleksi, semua harus terbebas dari Narkoba," kata Wakil Walikota Samarinda yang juga Kepala Badan Narkotika Kota (BNK) Samarinda, Syaharie Jaang, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan Jaang kepada Tim Penyeleksi dan peserta seleksi Paskibraka Samarinda yang seleksinya mulai digelar 3 hari sejak Selasa di Dinas Pemuda dan Olahraga Samarinda.
"Begitu ada yang terlibat Narkoba saat dilakukan tes, maka urusannya jangan lagi diteruskan, namun calon Paskibraka harus dinyatakan gugur saat tes," kata Jaang melalui Aisten III Setkot Samarinda, Diwansyah saat membuka kegiatan seleksi itu.
Kepada tim penyeleksi, ia berpesan agar bertugas sesuai aturan baku yang sudah disepakati, siapapun yang layak lulus, maka harus dinyatakan lulus, begitu pula sebaliknya. Ia juga meminta agar jangan ada rekayasa agar semua bisa berjalan baik.
Ia menyebutkan, menjadi seorang Paskibraka merupakan kesempatan yang sangat berharga, langka dan membanggakan. Untuk itu, peserta Paskibraka harus orang-orang yang bersih dari berbagai jenis Narkoba, dan harus orang yang bertanggung jawab.
"Kebanggaan itu tidak hanya bagi diri sendiri, melainkan pihak sekolah dan lingkungannya karena tidak semua siswa mendapat peluang untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada peringatan Proklamasi 17 Agustus," katanya.
Seleksi calon Paskibraka tersebut diikuti sebanyak 199 pelajar SMA atau yang sederajat di Samarinda. Rinciannya adalah 111 putra dan 88 putri. Dalam seleksi ini akan memilih sebanyak 12 peserta putra-putri, atau terdiri dari 6 pasang.
Adapun tahapan seleksi meliputi test anatomi, test kesamaptaan di Kodim 0901 Samarinda dan test akademis. Dari 12 peserta itu kemudian mengikuti pelatihan dua bulan guna mencari dua putra-putri terbaik yang layak mewakili di tingkat provinsi dan pusat.
"Saya berpesan kepada para pelajar dan pemuda, termasuk pelajar yang mengikuti seleksi ini, hindarilah penyalah gunaan Narkoba, karena hidup lebih berarti dan lebih berprestasi tanpa Narkoba," demikian Syaharie Jaang. (GFR/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010