Gorontalo (ANTARA News) - Penyakit malaria menjadi ancaman terbesar bagi masyarakat yang ada di negara-negara tropis termasuk Indonesia.
Dalam sambutannya yang disampaikan oleh Wali kota Gorontalo, Adhan Dambea, Menteri kesehatan mengatakan, ancaman malaria sangat berpengaruh pada tingginya angka kesakitan dan bahkan kematian bayi, anak balita, ibu hamil.
"Menurut laporan dari WHO, penderita malaria di dunia yang tercatat sampai dengan tahun 2007 berjumlah 500 juta, dan yang meninggal tercatat sebanyak 1 juta penduduk, data ini menunjukkan kepada kita bahwa malaria merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat," ujarnya, Selasa.
Dia menjelaskan, penyakit malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis. Penyakit tersebut semula banyak ditemukan di daerah rawa-rawa dan dikira disebabkan oleh udara rawa yang buruk.
"Penularan penyakit malaria dari orang yang sakit kepada orang sehat, sebagian besar melalui gigitan nyamuk. Bibit penyakit malaria dalam darah manusia dapat terhisap oleh nyamuk, berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, dan ditularkan kembali kepada orang sehat yang digigit nyamuk tersebut," jelasnya.
Dia menambahkan, pada tanggal 25 April 2007 silam, seluruh anggota WHO menyatakan komitmennya untuk memberantas malaria sampai titik eliminasi.
"Oleh karena itu, tanggal tersebut dijadikan tonggak sejarah, dan ditetapkan sebagai hari peringatan malaria sedunia," tambahnya.
Dia menghimbau kepada semua pelaku pembangunan harus mendukung dan berperan aktif. Serta peran masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatan, merupakan unsur penting yang selalu harus dilibatkan dalam eliminasi malaria. (SHS/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010