Washington (ANTARA News/Reuters) - Seorang perwira tinggi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) menepis laporan Pentagon tentang peran pasukan elit Iran di Venezuela.

Komandan Komando Selatan AS, Jenderal Douglas Fraser, Selasa, mengatakan, kegiatan-kegiatan Iran di Venezuela hanya terkait dengan urusan diplomasi dan perdagangan, "bukan militer".

Pernyataan Jenderal Fraser itu berseberangan dengan isi laporan Pentagon yang dikirimkan ke Kongres awal April lalu.

Dalam laporan itu, Pentagon menyebutkan bahwa pasukan elit Garda Revolusi "Qods" Iran menunjukkan kehadirannya yang meningkat di kawasan Amerika Latin, "khususnya Venezuela".

Klaim Pentagon ini ditolak tegas oleh Presiden Chavez.

Dalam penjelasan persnya kepada wartawan pertahanan di Washington, Jenderal Douglas Fraser yang memimpin Komando Selatan AS yang bertugas mengamati sebagian besar Amerika Latin ini mengatakan, tidak ada kehadiran militer Iran di Venezuela.

"Kami melihat kepentingan dan keterlibatan Iran meningkat di Venezuela ... Itu kehadiran diplomatis dan bisnis. Saya tidak melihat bukti kehadiran militer (di sana)," katanya.

Ditanya apakah dia menolak laporan Pentagon dan pernyataan direktur Badan Intelijen Pertahanan AS sebelumnya, Fraser mengatakan, dia tidak melihat hal itu sebagai sebuah "pertentangan".

"Saya memang melihat kehadiran Iran yang meningkat di Amerika Latin ... Saya tidak punya penjelasan rinci tentang apa yang dimaksud dengan itu," katanya.

Sebelumnya, AS menuduh pasukan elit "Qods" mendukung para gerilyawan di Irak dan Lebanon. Militer AS juga menuduh "Qods" memanfaatkan pengaruh diplomasi negaranya dan duta besar mendatang Iran di Irak sebagai perwira "Qods".

Presiden Chavez yang selama ini merupakan pengeritik keras AS di Amerika Latin, Senin, menolak mentah-mentah isi laporan Pentagon soal kehadiran militer Iran tersebut.

Menteri Pertahanan Robert Gates awal April lalu menegaskan bahwa Venezuela bukanlah ancaman militer bagi AS. "Saya juga tidak melihat adanya potensi konflik," katanya dalam perjalanan ke Amerika Selatan awal April lalu. (R013/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010