London (ANTARA News/AFP) - Menteri Luar Negeri David Miliband pada Senin mengutuk serangan atas utusan Inggris di Yaman, dengan mengatakan itu hanya memperkuat upaya Londong menanggulangi terorisme internasional.

"Saya mengutuk serangan pada pagi ini di Sanaa terhadap Duta Besar Inggris di Yaman," kata Miliband, setelah tersangka pembom jibaku Alqaida meledakkan diri di iringan Timotius Torlot di jalan Sanaa.

"Syukurlah Tim dan seluruh petugasnya tak luka. Saya bersyukur atas profesionalisme mereka dan peran petugas keamanan Yaman, yang bertindak cepat dan tenang dalam mengatasi keadaan itu," katanya.

"Kejadian itu hanya memperkuat tekad kami bekerja sama erat dengan pemerintah Yaman untuk menangani terorisme internasional," katanya.

Torlot menjadi duta besar Inggris untuk Yaman sejak Juli 2007 dan sebelumnya bertugas di kedutaan Inggris di Bagdad.

Inggris, yang memainkan peran utama dalam memelopori bantuan Barat bagi perang Yaman melawan gerilyawan garis keras, berikrar meningkatkan bantuannya setelah pemboman tersebut.

Kementerian Luar Negeri Yaman pada Senin menyatakan jaringan Alqaida berada di belakang serangan itu.

"Serangan teroris itu, yang diarahkan kepada Duta Besar Inggris di Sanaa, dilakukan kaki tangan Alqaida," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Yaman, yang disiarkan di laman kementerian tersebut.

Inggris dan Amerika Serikat menutup sementara kedutaan mereka di Yaman pada Januari di tengah ancaman keamanan dari Alqaida.

Penutupan itu dilakukan setelah usaha pemboman pada Natal atas pesawat Amerika Serikat menuju Detroit. Upaya itu dilakukan kelompok berkedudukan di Yaman, yang menyebut diri Alqaida di Jazirah Arab.

Kementerian dalam negeri menyebut penyerang itu Nouman Othman Ali Salawi (22 tahun) dari Taiz, selatan Sanaa, dan menyatakan ia melemparkan diri pada iringan diplomat itu dengan mengenakan sabuk peledak.

Tiga pejalan kaki, satu perempuan dan dua laki-laki, luka ringan akibat ledakan itu dan saksi menyatakan tubuh penyerang itu hancur.

Kedutaan Besar Inggris di Sanaa ditutup dan warganya diimbau "menjaga diri" setelah serangan itu, kata Kementerian Luar Negeri Inggris pada Senin.

"Kedutaan Besar Inggris di Yaman masih ditutup untuk umum. Kami mengimbau semua warga Inggris di Yaman menjaga diri dan tetap waspad," katanya.

Serangan bom di kedutaan Inggris itu menimbulkan kekuatiran pengulas bahwa Yaman akan terpuruk menghadapi gerilyawan Syiah di utara dan pembangkangan di selatan, di samping serangan Alqaida.

Yaman menjadi sorotan dunia ketika Alqaida menyatakan mendalangi serangan bom gagal terhadap pesawat penumpang Amerika Serikat pada Natal itu.

Alqaida menyatakan memberi warga Nigeria anggotanya itu peralatan canggih untuk peledakan bom terhadap pesawat tersebut.

Negara Barat dan Arab Saudi, tetangga Yaman, kuatir negara itu gagal dan Alqaida memanfaatkan kekacauan yang terjadi untuk memperkuat cengkeraman di negara Arab miskin itu dan mengubahnya menjadi tempat peluncuran serangan lebih lanjut.

Sebuah sel Alqaida, yang dihancurkan di Arhab, 35 kilometer utara ibukota Yaman tersebut, "bertujuan menyusup dan meledakkan sasaran, yang mencakup kedutaan besar Inggris, kepentingan asing dan bangunan pemerintah", kata pernyataan di laman 26Sep.net, surat kabar kementerian pertahanan.
(B002/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010