Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan bahwa alokasi subsidi listrik dalam APBN 2010 naik sebesar Rp2,4 triliun dari Rp54,50 triliun menjadi Rp56,11 triliun.
"Ini karena ada pengurangan kenaikan TDL dari 15 persen menjadi 10 persen karena tetap harus memperhatikan kemampuan masyarakat," kata Hatta Rajasa di Gedung AA Maramis II Kementerian Keuangan Jakarta, Selasa.
Hatta menyebutkan, pembahasan mengenai masalah subsidi energi di Komisi VII DPR sudah selesai dan ada tambahan subsidi listrik.
"Dengan asumsi APBNP yang diajukan, sekarang ini tambahan subsidinya Rp2,4 triliun menjadi sekitar Rp56,11 triliun," katanya.
Hatta tidak bersedia menjelaskan lebih lanjut mengenai kenaikan tarif listrik karena kebijakan teknisnya ada di PT PLN.
"Intinya nanti ada di PLN, kita hanya tambahkan subsidi lsitrik karena persentase kenaikan TDL berubah," katanya.
Hatta juga menyebutkan bahwa pembahasan semua asumsi makro APBNP 2010 sudah selesai. Asumsi pertumbuhan ekonomi ditetapkan 5,8 persen, inflasi 5,3 persen, suku bunga SBI 3 bulan 6,5 persen, harga minyak 80 dolar AS per barel dan lifting minyak 965 ribu barel per hari.
Sementara itu asumsi kurs masih ada perbedaan yaitu di Komisi XI DPR disepakati sebesar 9.300 per dolar AS sementara di Badan Anggaran DPR sebesar 9.200 per dolar AS.
Ia menyebutkan, dengan asumsi 9.300 per dolar AS, maka ada tambahan penerimaan sebesar sekitar Rp12,1 triliun termasuk dari optimalisasi penerimaan negara. Sebaliknya jika digunakan asumsi 9.200 per dolar AS maka ada penurunan penerimaan sekitar Rp11 triliun.
"Pembahasan semua asumsi sudah selesai, tax ratio disepakati sebesar 11,9 persen dari PDB," katanya.
Sementara itu mengenai perubahan belanja negara selain subsidi, Hatta mengatakan, belanja diperkirakan akan tetap.
"Posturnya belum selesai dibahas, hari ini mulai dibahas di panitia kerja Badan Anggaran DPR," kata Hatta.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010